Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sesak

27 Desember 2019   09:36 Diperbarui: 27 Desember 2019   09:45 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ( "Warehouse I" karya Lara Ivanovic; Saatchi Art)

tempat-tempat terserak
mulut-mulut tersedak
langkah-langkah terlonjak
luka-luka semarak
suara-suara teriak

tempat ini dan itu
bukankah sudah sesak oleh yang sudah ada mendesak?

maka, aku akan beringsut untuk menjaga jarak
akan sesuatu yang membuatmu terbelalak
agar tak menambah detak
meski sejumput letak
sesak

(Denpasar-Bali, Senin 17 November 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun