Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lemari

24 Desember 2019   13:30 Diperbarui: 24 Desember 2019   13:51 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: pixabay.com/depaulus)

tak ada lekuk pada tubuhmu
melainkan kaku yang berdiri

wujudmu adalah sepi
tegak angkuh memaku kematianmu

aku melihat ruhmu
tak bisa mengitari

simpanlah kemunafikan
dalam tubuhmu
yang dikhianati keindahan

dinding-dinding menyindir
segala kebusukan terparkir
'engkaulah si cacat pandir
serupa cemburu atas jasamu
yang kucatat di buku hatiku

tak ada lekuk dalam tubuhmu
melainkan kaku

yang mematung
bingung

(Denpasar-Bali, Senin 15 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun