TEORI MERKANTILISME : BAGAIMANA HUBUNGAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL AUSTRALIA-TIONGKOK PASCA PEMBATASAN DAN PELARANGAN IMPOR BATU BARA AUSTRALIA DI TIONGKOK?
(MERCANTILISM THEORY: HOW IS THE AUSTRALIAN-CHINA INTERNATIONAL POLITICAL ECONOMIC RELATIONSHIP POST RESTRICTIONS AND BAN ON AUSTRALIAN COAL IMPORTS IN CHINA?)
Nadya Putri Liani Musarofah-210910101130 (Mahasiswa), Adhitya Wardhono (Dosen Pengampu Mata Kuliah)
Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember    Â
Jln Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail : nadyaputrilianimusarofah@gmail.com
Abstrak
Hubungan bilateral antara Tiongkok dan Australia dalam Ekonomi Politik Internasional menjadi memburuk sejak tahun 2017 dimana terjadi beberapa permasalahan seperti kasus Australia yang mengganggap Tiongkok berusaha mencampuri urusan dalam negeri Australia; Australia melarang pemasokan peralatan broadband jaringan 5G milik perusahaan Huawei Technologies karena diduga terjadinya pembocoran informasi; dan munculnya kebijakan mengenai pembatasan dan pelarangan impor batu bara dari Australia di Tiongkok pada tahun 2019.Â
Penulis menggunakan teori merkantilisme dalam menganalisis bagaimana hubungan Ekonomi Politik Internasional antara Australia dan Tiongkok pasca munculnya kebijakan pembatasan dan pelarangan impor batu bara dari Australia di Tiongkok, karena masih relevan. Kekuatan produksi, konsep zero sum-game, dan konsep proteksionisme merupakan beberapa hal yang menjadi patokan dalam analisis permasalan ini menggunakan teori merkantilisme.
Kata Kunci      : Batu Bara, Australia, Impor, Ekspor, Tiongkok.
Abstract