Pada Akhir tahun 2019 berasal dari Wuhan China muncul virus bernama corona atau Covid-19, Virus tersebut akhirnya menyebar hingga seluruh dunia secara pesat. Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada banyak bidang seperti ekonomi, kesehatan, dan juga pendidikan.Â
Salah satu dampak yang paling besar yang banyak dirasakan yaitu pada bidang pendidikan. Telah banyak dari sekolah maupun perguruan tinggi yang memberhentikan pembelajaran tatap muka untuk menghindari penularan Covid-19. Pada tahun pertama Covid-19 telah menjangkit puluhan juta orang di dunia.Â
Dengan diberhentikannya aktivitas perkuliahan tatap muka yang dialkukan setelahnya yaitu solusi pembelajaran secara daring/online. Beragam pilihan aplikasi guna pendukung pembelajaran daring/online seperti google classroom dan zoom. Perubahan metode pembelajaran dari offline manjdai online menimbulkan berbagai macam respon dari mahsiswa.Â
Banyak mahasiswa yang mengeluh dengan pembelajaran secara online tersebut. Beberapa faktor yang menimbulkan keresahan maupun keluhan bagi mahasiswa dengan pembelajaran daring/online serta kekurangan saat pembelajaran daring diantaranya:
- Lebih banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa
- Modal untuk penambahan biaya kuota yang menyebabkan pengeluaran mahasiswa bertambah.
- Saat proses pembelajaran banyak mahasiswan yang terganggu dengan lingkungan rumah, misalnya diberi perintah oleh orang tua untuk membantu pekerjaan rumah, terganggu oleh kebisingan diluar maupun didalam rumah dan lainnya.
- Pemahaman materi yang kurang maksimal dikarenakan tidak optimalnya proses pembelajaran, misalnya saaat pembelajaran daring dengan platform online terkendala oleh kestabilan sinyal sehingga harus berhenti.
- Para dosen yang tidak/belum seluruhnya paham dengan teknologi sehingga terhambat untuk melakukan kelangsungan pembelajaran secara daring.
- Dari segi kesehatan, mahasiswa serta dosen akan lebih lama melihat layar hp atau laptop sehingga mengakibatkan mata panda dan mata lelah.
Dari keresahan dan keluhan oleh mahasiswa saat pembelajaran daring, membuat mahasiswa ingin segera kembali dengan pembelajaran luring/offline. Namun, perubahan pada pembelajaraan dari online kembali ke offline juga memiliki beberapa tantangan baru.Â
Proses pembelajaran daring yang dilakukan kurang lebih sekitar 2 tahun menimbulkan kesan tersendiri. Hal tersebut telah menjadi sebuah kebiasaan atau zona nyaman yang sulit untuk dirubah kembali. Beberapa hal yang bisa dilakukan guna mempersiapkan kembali proses pembelajaran secara luring/offline.
Kembali Dengan Pembelajaran Secara Luring
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mempersiapkan kembali proses pembelajaran secara luring setelah dampak dari pandemi Covid-19 sehingga dilakukan proses pembelajaran secara daring. Perisiapan yang dilakukan bukan hanya mahasiswa, tetapi pihak perguruan tingan serta dosen dan pemerintah juga harus mempersiapkan kembali dengan maksimal.
- Untuk Pemerintah (Kemendikbud)
Mempersiapkan Bantuan Untuk Mahasiswa dan Perguruan Tinggi
Bantuan yang bisa diberikan yaitu memberikan program bantuan berupa beasiswa untuk mahasiwa yang kurang mampu atau mahasiwa yang berprestasi. Bantuan dana untuk perawatan gedung atau fasilitas.
- Perguruan Tinggi
Mpersiapkan fasilitasÂ
Fasilitas yang harus disediakan untuk proses pembelajaran secara luring, seperti meja dan kursi yang layak, ruang pembelajaran yang bersih dan nyaman, tempat ibadah, gedung serbaguna dan lain-lain.
- Untuk Dosen (Pengajar)
Mempersiapkan Untuk Pemantapan Materi
Materi yang akan diberikan oleh dosen untuk mahasiswa harus benar-benar diperhatikan secara matang. Mengingat saat pembelajaran daring kurang optimal untuk pemberian materi. Dosen atau pengajar juga dapat memberi variasi pada proses pembelajran guna mengoptimalkan materi yang diberi.
- Untuk Mahasiswa
Mempersiapkan Diri Untuk Perubahan PembelajaranÂ
Bagi mahasiswa mungkin akan banyak merasakan perubahan, semula seluruh pembelajaran hingga ujian yang dilakukan secara daring lalu berubah kembai menjadi luring. Hal tersebut bisa diatasi dengan meningkatan kualitas belajar dan peningkatan sosial secara normal kembali.
Penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran daring yang dilakukan menjadi alternatif saat dampak pandemi Covid-19.Â
Penurunan dari virus Covid-19 menjadikan kehidupan terutama dalam pendidikan menjadi pembelajaran normal yaitu dilakukan secara luring. Beberapa hal yang dijelaskan diatas, dari berbagai pihak dapat mempersiapkan secara perlahan karena perubahan atau keluar dari zona nyaman tidaklah mudah dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H