Mohon tunggu...
Nadya Maynisa
Nadya Maynisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi dari Universitas Airlangga Surabaya, Saya berumur 19 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perubahan Pembelajaran Online Menuju Kembali Offline pada Mahasiswa di Indonesia saat Pandemi Covid-19

15 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 15 Juni 2022   07:17 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Akhir tahun 2019 berasal dari Wuhan China muncul virus bernama corona atau Covid-19, Virus tersebut akhirnya menyebar hingga seluruh dunia secara pesat. Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada banyak bidang seperti ekonomi, kesehatan, dan juga pendidikan. 

Salah satu dampak yang paling besar yang banyak dirasakan yaitu pada bidang pendidikan. Telah banyak dari sekolah maupun perguruan tinggi yang memberhentikan pembelajaran tatap muka untuk menghindari penularan Covid-19. Pada tahun pertama Covid-19 telah menjangkit puluhan juta orang di dunia. 

Dengan diberhentikannya aktivitas perkuliahan tatap muka yang dialkukan setelahnya yaitu solusi pembelajaran secara daring/online. Beragam pilihan aplikasi guna pendukung pembelajaran daring/online seperti google classroom dan zoom. Perubahan metode pembelajaran dari offline manjdai online menimbulkan berbagai macam respon dari mahsiswa. 

Banyak mahasiswa yang mengeluh dengan pembelajaran secara online tersebut. Beberapa faktor yang menimbulkan keresahan maupun keluhan bagi mahasiswa dengan pembelajaran daring/online serta kekurangan saat pembelajaran daring diantaranya:

  • Lebih banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa
  • Modal untuk penambahan biaya kuota yang menyebabkan pengeluaran mahasiswa bertambah.
  • Saat proses pembelajaran banyak mahasiswan yang terganggu dengan lingkungan rumah, misalnya diberi perintah oleh orang tua untuk membantu pekerjaan rumah, terganggu oleh kebisingan diluar maupun didalam rumah dan lainnya.
  • Pemahaman materi yang kurang maksimal dikarenakan tidak optimalnya proses pembelajaran, misalnya saaat pembelajaran daring dengan platform online terkendala oleh kestabilan sinyal sehingga harus berhenti.
  • Para dosen yang tidak/belum seluruhnya paham dengan teknologi sehingga terhambat untuk melakukan kelangsungan pembelajaran secara daring.
  • Dari segi kesehatan, mahasiswa serta dosen akan lebih lama melihat layar hp atau laptop sehingga mengakibatkan mata panda dan mata lelah.

Dari keresahan dan keluhan oleh mahasiswa saat pembelajaran daring, membuat mahasiswa ingin segera kembali dengan pembelajaran luring/offline. Namun, perubahan pada pembelajaraan dari online kembali ke offline juga memiliki beberapa tantangan baru. 

Proses pembelajaran daring yang dilakukan kurang lebih sekitar 2 tahun menimbulkan kesan tersendiri. Hal tersebut telah menjadi sebuah kebiasaan atau zona nyaman yang sulit untuk dirubah kembali. Beberapa hal yang bisa dilakukan guna mempersiapkan kembali proses pembelajaran secara luring/offline.

Kembali Dengan Pembelajaran Secara Luring

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mempersiapkan kembali proses pembelajaran secara luring setelah dampak dari pandemi Covid-19 sehingga dilakukan proses pembelajaran secara daring. Perisiapan yang dilakukan bukan hanya mahasiswa, tetapi pihak perguruan tingan serta dosen dan pemerintah juga harus mempersiapkan kembali dengan maksimal.


  • Untuk Pemerintah (Kemendikbud)

Mempersiapkan Bantuan Untuk Mahasiswa dan Perguruan Tinggi

Bantuan yang bisa diberikan yaitu memberikan program bantuan berupa beasiswa untuk mahasiwa yang kurang mampu atau mahasiwa yang berprestasi. Bantuan dana untuk perawatan gedung atau fasilitas.

  • Perguruan Tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun