Mohon tunggu...
Nadya Khoirun Nisa
Nadya Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Mahasiswi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengatahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Keguruan - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hal yang membuat saya senang yaitu menonton film/drama korea dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengasah Keterampilan Psikomotorik Anak untuk Potensi di Masa Depan

29 Oktober 2023   00:29 Diperbarui: 29 Oktober 2023   01:02 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap anak-anak memiliki potensi yang sangat besar dalam proses tumbuh berkembangnya. Karena hal itulah perlu adanya pengoptimalan potensi sesuai perkembangan anak, salah satunya memberikan kebutuhan stimulasi atau biasa dikenal dengan rangsangan, untuk apa? untuk memperkenalkan pengatahuan ataupun keterampilan yang baru kepada anak. Hal tersebut penting, karena dapat meningkatkan keahlian mereka. Nah, salah satu kecerdasan yang harus dikembangkan untuk anak adalah stimulasi motorik, karena jika diperhatikan perkembangan motorik anak itu sangat cepat terkait perkembangan fisik dan rasa percaya diri. Misalnya, ketika anak belajar berjalan. Dimana setiap langkah yang diambilnya penuh dengan kegembiraan dan rasa percaya diri karena sudah meraih keseimbangan ketika berjalan.

Terdapat 2 perkembangan keterampilan psikomotorik anak, yang pertama psikomotorik kasar. Keterampilan ini melibatkan penggunaan otot-otot besar dan koordinasi tubuh anak secara keseluruhan. Misalnya, ketika mengendarai sepeda, bermain bola, dan melompat. Keterampilan ini tidak hanya penting bagi fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan sosial mereka. Karena mereka akan berinteraksi dengan teman sebayanya dan akan memahami nilai-nilai sosial yang ada di lingkungannya.

Kemudian, yang kedua psikomotorik halus. Keterampilan ini melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi tangan dan mata. Syaraf motorik halus dapat dirangsang dengan melakukan aktivitas seperti menggambar, mewarnai, dan merangkai puzzle. Anak yang memiliki keterampilan ini cenderung dapat berpikir kritis,  seperti lebih siap ketika menghadapi tugas-tugas/ujian-ujian akademis yang memerlukan ketelitiaan.

Mengasah keterampilan anak bukanlah usaha yang singkat. Di masa yang akan datang keterampilan inilah yang akan memabantu anak mengembangkan kemampuannya. Disini orang tua dan pendidik perlu memeberikan kesempatan pada anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai aktivitasnya. Orang tua dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat. Pointnya adalah kesabaran dan dorongan orang tua serta lingkungannya yang menjadi kesuksesan pengembangan keterampilan psikomotorik pada anak sebagai investasi di masa depan.

Perlu diingat, keterampilan-keterampilan ini di setiap anak berbeda-beda. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh pembawaan dan stimulasi yang didapatkan anak dari orang tuanya. Jika pada usia tertentu anak belum dapat melakukan motorik (gerak), maka dapat dikatakan anak tersebut mengalami keterlambatan. Jadi perlu dikembangkan stimulasi motoriknya, karena itu anak akan mendapatkan stimulasi yang terarah dan teratur dalam perkembangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun