Di era ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari mulai Facebook, Instagram, Twitter, sampai TikTok, kita bisa mengakses berbagai informasi dan konten yang tersebar dengan mudah. Akan tetapi, di tengah banjirnya informasi di media sosial yang tersebar, banyak informasi hoax atau palsu yang merajalela di media sosial. Bahkan menurut penelitian (Restianty, 2018) Masyarakat kita, terutama generasi muda membutuhkan perhatian, bimbingan dan pendampingan dari orang tua, pendidik juga pemerintah, karena mereka sangat rentan dalam memperoleh konten-konten atau informasi negatif terutama dari media sosial, yang akan berpengaruh pada cara berperilaku mereka. Nah maka dari itu, literasi digital menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang!Â
Mengapa literasi digital begitu penting dalam membaca informasi di media sosial?
Pertama-tama, literasi digital membantu kita untuk dapat memilah dan memilih informasi yang valid dan terpercaya. Menurut (Sentoso, 2021), Literasi digital bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam tentang informasi yang disajikan dalam format digital. Dengan kemampuan literasi digital, kita dapat mengidentifikasi sumber informasi, mengecek kebenaran berita, serta memahami konteks dari informasi yang disajikan. Hal ini sangat penting, mengingat banyaknya informasi yang tersebar di media sosial tanpa melalui proses verifikasi yang jelas.
Selain itu, literasi digital juga memungkinkan kita untuk memahami berbagai jenis konten yang ada di media sosial. Dari artikel, foto, video, sampai meme, literasi digital membantu kita untuk bisa memilah konten dan informasi yang bermanfaat. Dengan begitu, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak terpengaruh oleh informasi hoax yang bertebaran.
Peran Literasi Digital dalam Mencegah Penipuan dan Cybercrime
Berdasarkan data dari Kementrian Keuangan, ternyata 30% sampai hampir 60% orang Indonesia terpapar hoax saat mengakses dan berkomunikasi melalui media sosial. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Jawabannya adalah dengan literasi digital, kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi digital secara cerdas. Penelitian (Sabrina, 2019) ini menunjukkan bahwa literasi digital bisa menjadi "perisai" yang efektif untuk menangkal hoax. Gak hanya itu, literasi digital juga berperan penting untuk melindungi diri dari penipuan dan tindakan cybercrime. Dengan kemampuan literasi digital, kita bisa mengenali pola-pola penipuan yang banyak terjadi di media sosial, seperti hoaks, phishing, dan berbagai modus penipuan lainnya.
Selain itu, literasi digital juga memungkinkan kita untuk turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan media sosial yang lebih  positif. Dengan kemampuan literasi digital, kita bisa lebih bijak dalam menyebarkan informasi dan tidak mudah terprovokasi dengan konten-konten negatif dan dapat berperan aktif dalam menyangkal penyebaran informasi hoax. Nah, mulai saat ini kita harus lebih waspada terhadap ancaman-ancaman yang mungkin meneror kita di media sosial.
Bijak dalam Melawan Informasi Hoax!
Di era yang terbuka dengan perkembangan teknologi, kita sebagai konsumen media sosial harus bisa memilah informasi yang benar dan palsu. Dengan meningkatnya literasi digital yang dimiliki, kita bisa lebih bijak dalam memilah informasi dengan benar, sehingga terhindar dari berita hoax.
Lantas, bagaimana penerapan literasi digital dalam menyangkal berita hoax? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan!