Mohon tunggu...
Nadya Fatika
Nadya Fatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri Remaja : Wawawancara Siswa SMA Tentang Teori Hurlock

20 Desember 2024   16:54 Diperbarui: 20 Desember 2024   16:38 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Wawancara Psikologi Pendidikan

Konsep diri, atau self-concept, merupakan pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri. ni mencakup aspek-aspek seperti nilai, keyakinan, dan persepsi tentang kemampuan, kelemahan, dan peran dalam masyarakat. Konsep diri terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan, pengalaman hidup, dan refleksi diri. Dalam konteks ini, Elizabeth B. Hurlock, seorang psikolog pendidikan terkemuka, memberikan kontribusi penting dalam memahami perkembangan konsep diri.Konsep Diri Positif:
Konsep diri positif ditandai oleh persepsi yang realistis namun optimis tentang diri sendiri. Individu dengan konsep diri positif umumnya memiliki:
Harga Diri yang Tinggi: Mereka memiliki keyakinan yang kuat tentang nilai dan kemampuan mereka. Mereka menerima kekurangan mereka sebagai bagian dari diri mereka, tanpa merasa terbebani atau didefinisikan olehnya. Hurlock menekankan pentingnya pengalaman positif di masa kanak-kanak, seperti dukungan orang tua dan lingkungan yang mendorong, dalam membangun harga diri yang sehat.
Keyakinan pada Kemampuan Diri: Mereka percaya diri dalam kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan. Ini bukan berarti mereka tidak pernah ragu, tetapi mereka memiliki keyakinan dasar pada kemampuan mereka untuk mengatasi kesulitan. Hurlock menekankan pentingnya keberhasilan dan pengakuan atas pencapaian dalam membangun keyakinan ini.
Persepsi yang Akurat tentang Diri: Mereka memiliki pemahaman yang seimbang tentang kekuatan dan kelemahan mereka. Mereka tidak terlalu kritis atau terlalu optimis tentang diri mereka sendiri. Hurlock menyoroti pentingnya refleksi diri dan umpan balik yang konstruktif dalam mencapai persepsi diri yang akurat. Sikap Proaktif: Mereka cenderung mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas kehidupan mereka. Mereka tidak takut untuk mengambil risiko dan belajar dari kesalahan. Ini merupakan hasil dari pengalaman positif dan rasa percaya diri yang telah dibangun.
Konsep Diri Negatif:
Sebaliknya, konsep diri negatif ditandai oleh persepsi yang tidak realistis dan pesimis tentang diri sendiri. Individu dengan konsep diri negatif seringkali:
Mempunyai Harga Diri yang Rendah: Mereka meragukan nilai dan kemampuan mereka. Mereka mungkin merasa tidak layak mendapatkan cinta, penghargaan, atau kesuksesan. Hurlock menunjukkan bahwa pengalaman masa kanak-kanak yang negatif, seperti penolakan, kritik yang berlebihan, atau perlakuan yang tidak adil, dapat berkontribusi pada harga diri yang rendah.
Merasa Tidak Mampu: Mereka meragukan kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan. Mereka mungkin menghindari tugas-tugas baru atau menyerah dengan mudah ketika menghadapi kesulitan. Kurangnya keberhasilan dan pengakuan dapat memperkuat perasaan tidak mampu ini.
Persepsi yang Tidak Akurat tentang Diri: Mereka mungkin terlalu kritis terhadap diri mereka sendiri, atau sebaliknya, terlalu optimis secara tidak realistis. Keduanya dapat menghalangi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Kurangnya refleksi diri dan perkembangan yang sehat. Kurangnya refleksi diri dan umpan balik yang konstruktif dapat memperburuk masalah ini.
Sikap Pasif: Mereka cenderung menghindari tanggung jawab dan menyerah pada tantangan. Mereka mungkin merasa tidak berdaya dan percaya bahwa mereka tidak dapat mengubah situasi mereka.
Dampak Konsep Diri:
Baik konsep diri positif maupun negatif memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan individu, termasuk prestasi akademik, hubungan interpersonal, kesehatan mental, dan pilihan karir. Hurlock menekankan pentingnya intervensi dini untuk membantu individu mengembangkan konsep diri yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun