Mohon tunggu...
Nadya Fatika
Nadya Fatika Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Konstruktivisme dalam Psikologi Pendidikan

7 November 2024   09:18 Diperbarui: 7 November 2024   09:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental, membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Penekanan tentang belajar dan mengajar lebih berfokus terhadap suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka.

Teori konstruktivisme memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan oleh pembelajar itu sendiri. Menurut pandangan konstruktivisme, belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Belajar
dalam teori konstruktivistik lebih diarahkan pada experimental learning yaitu adaptasi kemanusiaan berdasarkan pengalaman konkret seperti diskusi dengan teman sekelas, yang kemudian dirumuskan dan dijadikan ide dan pengembangan konsep baru. Maka dari
itu, kegiatan mendidik dan mengajar tidak terfokus pada pendidik melainkan pada peserta
didik. Hal-hal yang diutamakan dalam pembelajaran konstruktivistik, yaitu :

 1)pembelajaran yang bersifat nyata dalam konteks yang relevan, 

2) proses, 

3) pembelajaran
dalam konteks pengalaman sosial,

4) pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman.

Prinsip-Prinsip Dasar Konstruktivisme 


Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dan lingkungan
sosial dalam pembentukan pengetahuan. Menurut Vygostky interaksi sosial yaitu
interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang dapat
memicu perkembangan kognitif seseorang. Lebih lanjut Vygotsky mengemukakan empat
prinsip pembelajaran, yaitu:


1. Pembelajaran sosial (social learning). Pendekatan pembelajaran yang dipandang sesuai adalah pembelajaran kooperatif. Vygotsky menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi bersama dengan orang dewasa atau teman yang lebih
cakap.
2. Zone of proximal development (ZPD). Bahwa siswa akan dapat mempelajari konsep-konsep dengan baik jika berada dalam ZPD. Lebih lanjut zona tersebut merupakan jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.

3. Masa magang kognitif (cognitif apprenticeship). Suatu proses yang menjadikan siswa sedikit demi sedikit memperoleh kecakapan intelektual melalui interaksi dengan orang yang lebih ahli, orang dewasa, atau teman yang lebih pandai.


4. Pembelajaran termediasi (mediated learning). Vygostky menekankan pada
scaffolding. Siswa diberi masalah yang kompleks, sulit, dan realistik, dan
kemudian diberi bantuan secukupnya dalam memecahkan masalah siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun