Teori humanistik sifatnya sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan dan bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Cerita tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal (budiningsih 2005). Teori belajar humanitik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuk yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar seperti apa adanya seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian. Pendidikan humanistik mencoba mengadaptasi siswa terhadap perubahan-perubahan. pendidikan melibatkan siswa dalam perubahan membantunya belajar bagaimana belajar bagaimana memecahkan masalah dan bagaimana melakukan perubahan di dalam kehidupan UNESCO menggarisbawahi tujuan pendidikan sebagai menunjuk humanisma ilmiah artinya pendidikan bertujuan menjadikan orang semakin menjunjung tinggi nilai-nilai luhur manusia.Â
Teori humanistik berpendapat bahwa belajar apapun dapat dimanfaatkan asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Pemahaman terhadap belajar yang di idealkan menjadi teori humanistik dapat memanfaatkan teori belajar apapun asal tujuan dan memanusiakan manusia. teori belajar humanistik menekankan pada 5 titik perhatian yaitu: perasaan termasuk diantara emosi pribadi dan apresiasi estetik, hubungan sosial; menganjurkan pada persahabatan dan kerjasama, bertanggung jawab, intelek; mempunyai pengetahuan, pemikiran, dan pemahaman, berjuang keras melawan apapun yang mengganggu latihan pikir, aktualisasi diri penyelidikan bagi realisasi penuh dari kualitas diri seseorang yang paling dalam.Â
 Prinsip dasar psikologi humanistikÂ
1. Siswa harus dapat memilih apa yang mereka ingin pelajari. Guru humanistik percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji materi bahan ajar jika terkait dengan kebutuhan dan keinginannya.Â
2. Tujuan pendidikan harus mendorong keinginan siswa untuk belajar dan mengajar mereka tentang cara belajar. Siswa harus memotivasi dan merangsang diri pribadi untuk belajar sendiri.Â
3. Pendidik Humanistik percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya evaluasi diri (self evaluation) yang bermakna. Pemeringkatan mendorong siswa belajar untuk mencapai tingkat tertentu, bukan untuk kepuasan pribadi. Selain itu, pendidik humanistik menentang tes objektif, karena mereka menguji kemampuan siswa untuk menghafal dan tidak memberi umpan balik pendidikan yang cukup kepada guru dan siswa.Â
4. Pendidik Humanistik percaya bahwa, baik perasaan maupun pengetahuan, sangat penting dalam proses belajar dan tidak memisahkan domain kognitif dan afektif.Â
5. Pendidik Humanistik menekankan perlunya siswa terhindar dari tekanan lingkungan, sehingga mereka akan merasa aman untuk belajar. Setelah siswa merasa aman, belajar mereka menjadi lebih mudah dan lebih bermakna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H