Lulusan Universitas Waseda, Fakultas Sastra, Akiyoshi Rikako, bersama dengan naskahnya yang mendapat penghargaan, debut dengan kumpulan cerpen berjudul "Yuki no Hana" pada tahun 2009.Â
Beliau terkenal dengan karya-karyanya dalam bentuk novel misteri yang sukses menghibur dan membuat takjub pembacanya dengan cerita yang mengandung plot twist tak terduga. Novel karya Akiyoshi Rikako yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia antara lain The Dead Returns, Girls in the Dark, Holy Mother, Scheduled Suicide Day, Silence, Absolute Justice, Giselle, Memory of Glass, dan Burning Heat.
Salah satu novelnya yang berjudul "The Dead Returns" merupakan novel kedua setelah "Girls in the Dark" yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Haru pada tahun 2015.Â
The Dead Returns bercerita tentang Koyama Nobuo, seorang siswa SMA yang dicap suram dengan penampilan dan tampang yang biasa saja, serta sikapnya yang agak kaku dan pemalu. Koyama bahkan diperlakukan tidak kasat mata oleh hampir seluruh teman sekelasnya karena ia jarang berinteraksi dengan mereka. Setelah upacara pembukaan semester baru selesai, Koyama menemukan sebuah memo atau catatan yang diletakkan di kolong mejanya yang bertuliskan, "2 September, jam 19.00.Â
Aku tunggu di Tebing Miura Kaishoku". Koyama yang datang dan menunggu di sana tiba-tiba di dorong dari tebing oleh seseorang, lalu terbangun di rumah sakit dan menyadari bahwa jiwanya berada di dalam sosok lain, sosok yang saat itu berusaha menyelamatkannya saat terjatuh dari tebing, yaitu Takahashi Shinji. Koyama, dengan sosok barunya sebagai Takahashi Shinji, berusaha untuk mencari "pembunuhnya" yang diduga merupakan salah satu dari teman sekelasnya. Ia pun memulai rencana tersebut dengan datang kembali ke sekolahnya sebagai murid pindahan.
Pada novel ini, penulis menyajikan cerita dengan pilihan kata dan kalimat yang mudah dipahami. Walaupun banyak terdapat istilah asing berbahasa Jepang yang tidak dapat diterjemahkan / tidak cocok diinterpretasikan ke dalam bahasa Indonesia, makna istilah-istilah tersebut dijelaskan secara lengkap pada catatan kaki (footnote) novel sehingga pembaca tidak kebingungan saat membacanya. Penggunaan majas sebagai penggambaran cerita pun memiliki kualitas yang sejajar dengan peranannya, seperti dalam kutipan:
"Hanya suara air mancur yang menghantam permukaan air dan suara angin yang menggoyang rumput saja yang mengisi jeda di antara kami."
Berbeda dengan novel lain Akiyoshi Rikako yang berjudul "Girls in The Dark", yang menceritakan siswi SMA yang populer dengan sifat antagonisnya yang memanfaatkan teman-temannya untuk tujuan tertentu, "The Dead Returns" berfokus pada siswa SMA yang suram dengan sifat protagonisnya untuk menemukan si pembunuh sambil menolong temannya yang dikucilkan dengan menariknya ke lingkaran pertemanan dalam sosok barunya sebagai Shinji yang berparas tampan.
Berbagai rangkaian misteri disajikan secara teratur dan beruntun beserta dengan pemecahannya yang masuk akal. Perkembangan karakter Koyama pun tergambar secara jelas. Sosok Koyama yang selalu memandang teman sekelasnya sebelah mata dan tidak pernah berkeinginan untuk berinteraksi dengan orang sekitarnya, berkembang menjadi sosok yang lebih baik, seperti dalam kutipan:
"Aku yang tidak terlalu terbiasa berada bersama dengan orang lain, langsung merasa capek hanya dengan melihat rangkaian kegiatan itu. Namun, aku langsung memarahi diriku sendiri. Tidak boleh terus seperti ini! Tidak boleh!"