4. Variasi Tugas:
- Periksa variasi tugas yang diberikan kepada siswa untuk memastikan pengembangan berbagai keterampilan HOTS.
- Evaluasi apakah tugas-tugas tersebut mencakup pemecahan masalah, analisis, sintesis, dan evaluasi.
5. Umpan Balik dan Evaluasi:
- Tinjauan terhadap metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pemahaman dan penerapan konsep tingkat tinggi.
- Analisis umpan balik yang diberikan kepada siswa untuk melihat sejauh mana mereka dapat meningkatkan keterampilan HOTS mereka.
6. Konteks Kelas:
- Pertimbangkan faktor-faktor kontekstual, seperti ukuran kelas dan sumber daya yang tersedia, yang dapat memengaruhi implementasi metode ini.
Analisis tersebut dapat membantu menilai efektivitas implementasi Metode Pembelajaran HOTS dan memberikan wawasan untuk pengembangan lebih lanjut. Selain itu, pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif akan mendukung evaluasi secara menyeluruh terhadap dampak metode ini terhadap pembelajaran siswa.
• Landasan yuridis untuk implementasi Metode pembelajaran HOTS
Landasan yuridis untuk implementasi metode pembelajaran HOTS (High Order Thinking Skills) dapat ditemukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) di Indonesia. Selain itu, peraturan atau kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setempat juga dapat memberikan panduan terkait penerapan HOTS dalam proses pembelajaran.