Mohon tunggu...
Nadya firdausy
Nadya firdausy Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi IAIN Jember prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, pengemar novel terutama tere liye dan suka berlibur ke pantai, memiliki prinsip “All that gliter can’t always be gold” Sesungguhnya Allah bersama hambanya yang sabar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Progresivisme dan Tokoh

6 Mei 2020   09:43 Diperbarui: 6 Mei 2020   09:48 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Progres merupakan kata pertama yang artinya kemajuan. Progresivisme merupakan aliran yang mementingkan bahwa suatu pendidikan tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada anak didik, tapi aliran ini juga berisi banyak aktifitas yang mengarahkan pada kemampuan berfikir siswa secara keseluruhan sehingga siswa bisa mendapatkan informasi dan juga mampu menganalisis sertam mempertimbangkan dalam mencari keputusan pada masalah yang dihadapi. 

Aliran progresivisme berpandangan bahwa apapun lingkungan kita hadapi tidak selamanya statis dan pasti akan mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan oleh manusia. 

Dalam pendidikan, progresivisme merupakan proses perkembangan jadi sebagai guru harus siap sedia untuk merancang metode pembelajaran yang baru dan tidak membosankan. 

Dalam aliran ini guru memiliki tugas sebagai fasilitator( bersedia untuk mengarahkan kelancaran proses belajar), motivasi( meningkatkan minat siswa supaya semangat dan giat dalam belajar), konselor( membantu siswa untuk menyelesaikan masalah). 

Murid juga memiliki tugas penting dalam pembelajaran yaitu harus aktif dalam membangun dan memberikan ide pendapat dalam kelompok ataupun individu.

Adapun tokoh dalam aliran ini yaitu George Axtelle, William O. Stanley, Frederick C. Neff dan Lawrence B. Thomas aliran ini berpandangan segala kehidupan selalu fleksibel dalam keadaan apapun, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan dapat membuka pikiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun