2. Mulai mencoba mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai
Terdapat beberapa jenis sampah yang bisa kita daur ulang menjadi barang-barang baru, seperti plastik, kaca, kaleng logam/metal, kertas, minyak jelantah, dan sampah organik (untuk pupuk kompos dan sebagainya) (Waste4Change, 2023). 3 Namun, mendaur ulang tidak melulu soal bagaimana mengubah bentuk, kita bisa mulai dari langkah terkecil seperti memberikan atau mendonasikan barang-barang yang sekiranya masih layak pakai, namun sudah tidak kita butuhkan. Contoh barang-barang yang bisa kita berikan adalah pakaian, elektronik, dan perabotan rumah tangga.
 3. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai
 Plastik adalah salah satu bahan yang paling sulit terurai dan sering menjadi penyebab utama dalam kasus pencemaran lingkungan. Dengan mengurangi atau meniadakan penggunaan plastik sekali pakai, yaitu dengan cara sebisa mungkin menggunakan wadah sustainable dari bahan kain, kaca, katu, dan sebagainya maka kemungkinan besar kita bisa mengurangi satu aspek yang paling mencemari lingkungan.
 4. Gunakan layanan pesan antar secukupnya
 Bila tidak dalam keadaan mendesak, kita bisa coba mengurangi penggunaan kemasan dan limbah dengan memanfaatkan layanan pesan antar makanan atau barang, dengan cara menghindari penggunaan kemasan sekali pakai dan meminta untuk tidak menyertakan sedotan, sendok, atau lainnya yang hanya bisa digunakan satu kali.Â
5. Jauhi gaya hidup konsumtif
 Kita bisa memulai dengan cara paling mudah, yaitu mengurangi limbah makanan. Dimana sebelum kita berbelanja, usahakan kita selalu merencanakan pembelian makanan agar nantinya kita hanya membeli makanan yang diperlukan dan bisa kita habiskan.Â
Selain itu, berhubungan dengan pembelanjaan online, Alih-alih tergoda oleh tren dan perilaku konsumtif, khususnya pada promo angka kembar, kita bisa menerapkan zero waste lifestyle dengan cara membeli barang yang benar-benar kita butuhkan. Selain menghemat uang, tindakan ini juga mengurangi jejak karbon.
6. Pisahkan sampah organik dan anorganik
Memisahkan sampah organik dan anorganik bermaksud agar daur ulang sampah bisa dibuat lebih mudah. Salah satu contoh penerapannya adalah sampah organik, seperti sisa-sisa makanan, dapat digunakan untuk pembuatan pupuk kompos. Sedangkan, sampah anorganik, seperti plastik, kertas, logam, dan sebagainya dapat didaur ulang menjadi aneka kerajinan yang bermanfaat.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya