Meskipun kejadian tersebut sudah lama berlalu, bekas hitam tersebut juga sudah memudar, namun saya masih terus mengingat kejadian menyakitkan tersebut. Apalagi setiap kali melihat foto KTP saya dengan wajah saya enam tahun lalu. Saya masih membenci diri saya yang melakukan hal bodoh tersebut.
Banyak juga yang mengelak, 'Ah, enggak kok. Kita juga mengapresiasi wajah asli Indonesia'. Siapa yang kamu maksud? Mbak Tara Basro? Beda urusan itu, sih.
Â
Saya hanya ingin bilang, All lives matter. Mau kamu Jawa, berkulit hitam, perempuan, Islam sekalipun. Mari kita hidup saling menghargai.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!