Sapi memiliki manfaat yang tak terhingga bagi manusia. Sudah semenjak ribuan tahun lalu lamanya, sapi telah diternakkan oleh manusia. Sapi yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya disebut sapi potong. Sedangkan sapi yang diternakkan untuk dimanfaatkan susunya disebut sapi perah. Sekilas, sapi potong atau sapi perah tampak sama. Faktanya mereka memiliki beberapa perbedaan.Â
1. Bentuk Tubuh
Terlihat sama saja, namun secara fisik sapi potong dan sapi perah memiliki perbedaan. Sapi potong umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dengan perototan yang lebih kuat. Hal ini dikarenakan sapi potong diberikan pemeliharaan yang memfokuskan pada perototan yang besar. Sementara itu, sapi perah memiliki tubuh yang lebih kecil, panjang, dan ramping. Otot sapi perah juga lebih kecil dan lemah karena pemeliharaannya fokus pada produksi susu yang lebih tinggi.
2. Perilaku
Dari segi perilaku, sapi perah memiliki sifat yang lebih ramah dan jinak. Ini dikarenakan sapi perah lebih sering berinteraksi dengan manusia karena setiap harinya mereka harus diperah susunya. Sementara itu, sapi potong dalam pemeliharaan sehari-harinya tidak terbiasa berinteraksi dengan manusia, membuatnya lebih sulit diatur dan lebih agresif dibandingkan sapi perah.Â
3. Pola Makan
Kualitas pakan yang diberikan untuk sapi perah lebih tinggi dibandingkan dengan sapi potong. Sapi potong lebih sering diberi pakan berbasis serat seperti jerami, hijauan, atau rumput, sedangkan sapi perah diberi pakan berbasis hijauan kualitas tinggi seperti rumput segar dan silase. Pakan kualitas tinggi lebih dibutuhkan sapi perah karena pengaruhnya besar pada produksi dan kualitas susu, sedangkan sapi potong lebih membutuhkan energi yang tinggi bersumberkan serat untuk pertumbuhan dan pertambahan bobot badan yang cepat.Â
Selain itu, dalam hal pemberian ransum konsentrat mereka juga berbeda. Sapi potong diberi konsentrat untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein yang tinggi, sedangkan sapi perah membutuhkan konsentrat khusus yang lebih kompleks, dimana harus mengandung karbohidrat, protein, dan mineral tinggi untuk produksi susu yang baik.Â
4. PerawatanÂ