Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHAMKA mengikuti Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di dunia pendidikan. Acara serah terima dan pembukaan di sekolah mitra pada tanggal 26 Juli 2024. Program ini berlangsung hingga 13 Desember 2024 yang melibatkan delapan mahasiswa semester tujuh FKIP UHAMKA. Selama empat bulan, mahasiswa didampingi oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan untuk menjalani berbagai aktivitas pembelajaran dan pengajaran di sekolah. Acara serah terima dan pembukaan berlangsung dengan khidmat, menandai dimulainya kolaborasi antara UHAMKA dan sekolah mitra.
Mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) menjadi kewajiban bagi seluruh mahasiswa FKIP UHAMKA. Mata kuliah ini memiliki bobot empat SKS dan biasanya diikuti oleh mahasiswa semester tujuh. Melalui PLP, mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam mengajar serta memahami dunia pendidikan secara lebih mendalam. Selama empat bulan, mahasiswa melaksanakan praktik lapangan yang didampingi oleh guru pamong dan dosen pembimbing lapangan. Selain melatih kemampuan mengajar, PLP juga bertujuan membantu mahasiswa memahami berbagai aspek administrasi pendidikan, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dunia kerja di bidang pendidikan.
Kepala sekolah MAN 6 Jakarta, Ibu Dra. Hj Retno Dewi Utami, M.Pd memberikan sambutan dan dorongan untuk mahasiswa PLP. Beliau menyatakan “terima kasih kepada UHAMKA yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengikuti Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di MAN 6 Jakarta. Program ini bukan sekadar magang, tetapi pengalaman berharga untuk mempersiapkan calon guru menghadapi dunia pendidikan. Di sini, kalian belajar lebih dari teori, kalian terlibat langsung dengan peserta didik dan pembelajaran. Setiap tantangan yang dihadapi adalah kesempatan untuk mengasah karakter sebagai pendidik yang tangguh dan inspiratif. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, karena pengalaman yang didapat akan menjadi bekal yang sangat berguna untuk masa depan sebagai guru.”
Kegiatan PLP pada tahun ajaran 2024/2025 melibatkan gabungan mahasiswa dari beberapa program studi di FKIP UHAMKA yang di dalamnya terdapat program studi Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Geografi, dan Pendidika Sejarah FKIP UHAMKA melakukan kegiatan PLP di salah satu sekolah yaitu MAN 6 Jakarta. Adapun mahasiswa yang melakukan kegiatan PLP pada tahun ajaran 2024/2025 di MAN 6 Jakarta yaitu Savina Nazwa Azzahra (Bimbingan dan Konseling), Zahra Putri Rahma Aliya (Bimbingan dan Konseling), Sheila Maulidina (Bimbingan dan Konseling), Syachbani Auraswasti (Bimbingan dan Konseling), Cika Mutiara Faudah (Pendidikan Geografi), Salsabila (Pendidikan Geografi), Aqilatun Nafishah Lathif (Pendidikan Sejarah), dan Nadya Arij Agustin (Pendidikan Sejarah).
MAN 6 Jakarta yang kampus A berlokasi di jalan MAN 6 Blok E No.27 RT 10 RW 04, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta dan kampus B berlokasi di jalan Taruna Jaya RT 02 RW 13, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. Sejak hari pertama menginjakkan kaki di sekolah ini, mahasiswa diantar oleh dosen pembimbing lapangan yaitu Ibu Haning Tri Widiastuti, M.Pd. dan melakukan pembukaan yang dihadiri oleh kepala madrasah, wakil kepala madrasah, dihadiri oleh kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru pamong, dosen pembimbing lapangan, dan mahasiswa PLP FKIP UHAMKA. Guru pamong yang ditugaskan untuk membimbing mahasiswa selama PLP memberikan arahan yang sangat bermanfaat, mulai dari teknik pengelolaan kelas hingga strategi penyampaian materi yang efektif.
MAN 6 Jakarta aktif berpartisipasi dalam program Adiwiyata sebagai wujud dedikasi terhadap pelestarian lingkungan. Mhasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung budaya peduli lingkungan, seperti membawa tumbler atau botol minum sendiri dan mengikuti program penghijauan di lingkungan sekolah. Program-program ini dirancang untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama terhadap kelestarian lingkungan yang melibatkan tidak hanya peserta didik tetapi juga guru dan seluruh staf sekolah.
Melalui Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), mahasiswa belajar tentang pembelajaran dan manajemen pendidikan di sekolah, termasuk memahami budaya sekolah, struktur organisasi, tata kerja, visi dan misi, serta kegiatan ekstrakurikuler. Pengalaman ini membantu mahasiswa berkembang sebagai individu sekaligus membangun lingkungan belajar yang positif melalui kreativitas dan inisiatif. Sebelum memulai pembelajaran, penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti modul ajar atau rencana pelaksanaan layanan (RPL), materi pembelajaran interaktif, lembar kerja peserta didik (LKPD), serta instrumen penilaian untuk aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Persiapan ini memastikan proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga peserta didik dapat memahami materi dengan cara yang lebih mudah dan bermakna.
Mahasiswa juga dituntut untuk mampu beradaptasi dengan gaya belajar unik dari peserta didik yang mereka ajar. Mereka harus bisa mengelola kelas secara efektif untuk menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran. Dalam praktiknya, peserta didik sering kali menghadapi berbagai tantangan selama proses belajar, dan mahasiswa diharapkan dapat segera memberikan solusi dengan berkomunikasi dan berdiskusi bersama guru pamong. Sebagai bagian dari praktik mengajar, mahasiswa diharuskan mengajar di beberapa kelas. Mahasiswa perlu menerapkan strategi pembelajaran aktif yang mampu meningkatkan minat dan pemahaman siswa, seperti melalui diskusi kelompok dan presentasi. Strategi ini tidak hanya membantu siswa lebih terlibat, tetapi juga membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan bermakna.
Salah satu momen paling berkesan adalah ketika mahasiswa menggunakan teknologi interaktif di dalam kelas. Penggunaan media interaktif dan platform pembelajaran digital tidak hanya membuat proses belajar menjadi lebih menarik, tetapi juga membantu peserta didik memahami konsep-konsep abstrak dengan lebih mudah. Sebagai calon guru, kami merasa sangat bahagia melihat antusiasme peserta didik dan mata mereka yang berbinar ketika akhirnya mereka memahami materi yang diajarkan. Pengalaman ini memberikan kepuasan tersendiri dan semakin memotivasi kami untuk terus mengembangkan cara mengajar yang kreatif dan inovatif.