PDSN) yang menyebabkan berbagai layanan publik, termasuk layanan imigrasi, mengalami gangguan. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia telah mengkonfirmasi penyebab insiden ini.
Jakarta- Insiden pada  Server Pusat data nasional sementara (Bapak Hinsa Siburian selaku kepala BSSN menyatakan bahwa setelah  rapat koordinasi dengan kementerian Kominfo ( Komunikasi dan Informatika) juga pihak lain yang membantu mengatasi gangguan  ekosistem Layanan Komputasi Awan Pemerintah, khususnya pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
Kepala BSSN juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini
"Beberapa hal yang perlu kita sampaikan kepada masyarakat khususnya dan rekan-rekan media pertama tentu kami dalam hal ini menyampaikan permohonan  maaf kepada masyarakat karena kita ketahui bahwa kemarin itu terganggu masyarakat terutama, kaitannya dengan imigrasi," Ujar Hinsa.
Berdasarkan hasil identifikasi, gangguan yang terjadi pada  Pusat Data Nasional Sementara adalah akibat dari serangan siber berjenis Ransomware.
Dalam insiden ransomware tersebut, Hinsa Siburian, Kepala BSSN, menemukan bahwa adanya upaya penonaktifan fitur keamanan Windows Defender yang dimulai dari tanggal 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB, yang memungkinkan aktivitas berbahaya berlangsung.
Pihak BSSN Â pas tau ada kejadian itu langsung berkoordinasi dengan tim pada tanggal 20 Juni 2024 langsung siaga dan diberangkatkan para tim ke Surabaya untuk membantu teman-teman Kominfo dan Telkom Sigma yang mengelola Pusat Data Nasional Sementara.
"Saya ulangi jadi data-data ini disimpan di Pusat Data Nasional Sementara sebagaimana kita ketahui  bahwa pembangunan data center nasional, pusat data nasional yang sekarang masih belum selesai jadi karena kebutuhan untuk proses bisnis, proses jalannya pemerintahan maka dibuatlah oleh kominfo pusat data sementara yang ada di Jakarta maupun yang ada di Surabaya," Jelas Kepala BSSN.
Hinsa Siburian menekankan bahwa pihaknya juga dengan Kominfo dan pihak terkait lainnya akan selalu bekerja keras untuk memulihkan layanan yang terdampak secepat mungkin. Dia juga menegaskan pentingnya peningkatan sistem keamanan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.Â
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan keamanan siber di seluruh ekosistem pemerintah guna melindungi data dan layanan publik dari ancaman siber," Ujar Hinsa. Dengan upaya bersama, diharapkan layanan publik dapat kembali normal dan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H