Pada laga lanjutan di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia memperoleh hasil imbang saat melawan Bahrain (10/10/24). Hasil ini menuai kekecewaan para pecinta timnas tanah air, bukan karena timnas Indonesia bermain buruk tetapi kepemimpinan wasit yang terkesan memihak Bahrain.
Pelatih Shin Tae-yong juga menyampaikan kritikannya atas kepemimpinan wasit asal Oman tersebut, menurutnya banyak keputusan wasit yang bias sehingga merugikan Indonesia sepanjang laga berjalan. Puncaknya pada babak kedua, saat injury time sudah ditentukan enam menit namun setelah waktu berlalu laga tetap berjalan. Hingga akhirnya pada menit ke 99 Bahrain berhasil mencetak gol sehingga skor imbang 2-2. Protes dilakukan para pemain Indonesia namun wasit tetap mengesahkan gol tersebut.
Laga tersebut mengingatkan kembali atas pertandingan Indonesia melawan Qatar pada Piala Asia U-23 di bulan April 2024. Timnas Indonesia banyak dirugikan oleh keputusan wasit, bahkan Shin Tae-yong menyebut laga tersebut seperti "pertunjukan komedi".
Kritikan tajam tidak hanya datang dari pencinta timnas tanah air tetapi juga pengamat sepak bola dunia. Bahkan influencer internasional turut menyoroti kepeminpinan wasit yang dianggap 'merampok' kemenangan Indonesia atas Bahrain.
Kejadian berulang ini akhirnya menjadi sorotan ada permainan kotor di federasi sepak bola Asia (AFC). Bahkan akun Troll Football ikut memposting meme mengenai AFC dan menyebutnya sebagai  'Arabian Football Corruption'.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan para netizen Jepang untuk Indonesia. Mereka mengucapkan selamat datang bagi Indonesia di kompetisi sepak bola Asia yang 'sesungguhnya'. Jepang sendiri sudah terbiasa menghadapi hal tersebut saat menghadapi tim-tim dari Arab. Mulai dari permainan yang penuh drama hingga kepemimpinan wasit yang berpihak.
Netizen Jepang juga mengingatkan Indonesia harus mulai terbiasa untuk menghadapi hal tersebut. Bahkan mereka memuji Indonesia sebagai negara yang berkembang pesat sepak bolanya di Asia tanpa bantuan wasit maupun permainan kasar atau pun drama saat di lapangan.