Mohon tunggu...
Nadya
Nadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Perkenalkan saya mahasiswa Semester 3 dari universitas Tadulako, dari fakultas Keguruan Dan Ilmu pendidikan prodi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih jauh Villa Isola UPI Bersama Mahasiswa PMM2 dari Berbagai Daerah

8 September 2022   15:25 Diperbarui: 8 September 2022   18:38 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Villa isola merupakan bangunan bergaya art deco milik seorang hartawan bernama dominique william beretty. Bangunan ini terletak di kota bandung utara,jawa barat yang di bangun pada tahun 1933 oleh seorang arsitek yang bernama wollf schoemaker. Tujuan awal di bangunnya villa ini yaitu sebagai rumah tinggal berretty tetapi setelah beberapa bulan di tinggali villa tersebut di alih fungsikan menjadi hotel akibat pemilik dari rumah tersebut meninggal dunia. setelahnya villa tersebut di fungsikan sebagai gedung rektorat universitas pendidikan Indonesia hingga saat ini.

dokpri 
dokpri 

Bangunan tersebut memiliki gaya art deco yang merupakan gaya hias yang lahir setelah perang dunia 1 dan berakhir sebelum perang dunia 2. Gaya bangunan ini banyak di terapkan dalam berbagai bidang sepeti eksterior interior dan lain-lain. Gerakan art deco pada bangunan sangat mempengaruhi seluruh aspek desain.yang mana gerakan tersebut juga di pengaruhi oleh perkembangan seni lukis dan seni patung modern pada saat itu. Gaya art deco itu di tandai dengan detail seperti lampu dan ornamen-ornamen di bagian dalam bangunan.

dokpri 
dokpri 

Seiring dengan perubahan dan perkembangan kebudayaan, Gaya art deco mudah di terima di Indonesia karena banyak mengandung ornament / hiasan dan ukiran yang sebelumnya banyak terdapat pada candi atau rumah tradisional di Indonesia. nah, Gaya art deco ini juga terdapat pada furniture di ruang dalam villa isola. Namun sekarang banyak yang dialih fungsikan sehingga furniture yang lama pun tidak berfungsi lagi dan sedikit demi sedikit disingkirkan. (E. S. Dewi, 2020)(R. S. Dewi, n.d.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun