Mohon tunggu...
Nadya Olivia
Nadya Olivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester awal

saya memiliki hobby menonton film maka dari itu saya lebih cepat mencerna materi melalui gambar atau suara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Pajak Rokok dan Bea Cukai untuk Penambahan Pembiayaan Kesehatan

22 Agustus 2023   21:45 Diperbarui: 22 Agustus 2023   21:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merokok dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan negara melalui pajak yang dikenakan pada produk tembakau. Pemerintah dapat mengenakan pajak yang tinggi pada rokok untuk dua tujuan utama yaitu mendapat sisi positifnya. Pajak yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen, namun tidak dapat dipungkiri bagi perokok aktif hal tersebut tidak membuat mereka berhenti, sehingga dengan harga yang dinaikkan negara semakin mendapat untung juga. Selain itu, pajak ini juga membantu mengimbangi atau bahkan menambah biaya kesehatan yang timbul akibat penyakit yang terkait dengan merokok, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit pernapasan.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang pemanfaatan pajak rokok dan bea cukai untuk penambahan pembiayaan Kesehatan. Pada beberapa artikel yang telah saya pahami, perlu diperhatikan bahwa opini publik dapat sangat bervariasi mengenai topik ini. Namun, saya dapat memberi Anda perspektif pro tentang masalah ini. Perlu diingat juga bahwa, ini adalah pendapat saya pribadi berdasarkan pertimbangan kesehatan masyarakat, dan sudut pandang ekonomi Indonesia.

Pemanfaatan pendapatan dari pajak rokok dan bea cukai untuk penambahan pembiayaan kesehatan bisa menjadi strategi yang masuk akal. Pendapatan tersebut dapat dialokasikan langsung ke sektor kesehatan untuk mendukung program-program pencegahan penyakit, peningkatan akses terhadap perawatan medis, dan pengembangan infrastruktur kesehatan. Dengan lebih banyak dana yang tersedia, pemerintah dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan, melibatkan masyarakat dalam kampanye kesehatan, serta mengembangkan fasilitas medis yang lebih baik.

Menerapkan pajak yang lebih tinggi untuk rokok, sering disebut sebagai "pajak dosa" merupakan kebijakan yang diadopsi oleh banyak pemerintah di seluruh dunia. Istilah "pajak dosa" merujuk pada pajak atau biaya tambahan yang dikenakan pada produk atau aktivitas yang dianggap berdampak buruk bagi masyarakat atau lingkungan. Contohnya adalah pajak tambahan yang dikenakan pada produk tembakau. Alasan utama di balik pajak tersebut adalah untuk mengurangi konsumsi tembakau, namun juga mengambil keuntungan dengan menghasilkan pendapatan bagi pemerintah. Berikut adalah beberapa pendapat pribadi pro saya tentang mengizinkan pajak rokok yang lebih tinggi :

1. Penghasilan Pendapat
Pajak rokok yang lebih tinggi dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi pemerintah, dan pendapatan tersebut dapat dialokasikan untuk berbagai layanan dan program publik, termasuk program kesehatan. Dengan memanfaatkan pendapatan dari pajak rokok, pemerintah dapat menginvestasikan dana dalam upaya pencegahan penyakit, penyuluhan kesehatan, perawatan medis, dan inisiatif lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
2. Menunjang aspen lain juga
Pemerintah memiliki kewenangan untuk mengalokasikan pendapatan dari pajak bea
cukai rokok ke sektor-sektor lain yang dianggap membutuhkan dana urgensi atau dana tambahan. Pendapatan ini dapat digunakan untuk mendukung berbagai program atau proyek yang menjadi prioritas pemerintah, seperti infrastruktur, pendidikan, layanan sosial, atau pengembangan ekonomi.
3. Dampak Kesehatan Bagi Masyarakat
Pendukung pajak rokok yang lebih tinggi sering mengemukakan bahwa kenaikan harga dapat menjadi faktor penting dalam meredam konsumsi rokok, terutama di kalangan anak muda dan kelompok rentan lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa harga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya beli dan mendorong sebagian orang untuk berhenti merokok atau tidak mulai merokok sama sekali. Dengan membuat rokok menjadi kurang terjangkau, terutama bagi anak muda yang biasanya memiliki keterbatasan finansial, upaya pencegahan dapat lebih efektif. Strategi ini sejalan dengan tujuan untuk mengurangi dampak buruk kesehatan yang disebabkan oleh merokok. Namun, upaya ini juga harus didukung oleh edukasi dan kampanye yang efektif tentang risiko merokok, sehingga masyarakat benar-benar memahami pentingnya menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok.


Kesimpulannya, pendekatan dengan pajak rokok yang lebih tinggi memiliki potensi untuk memberikan dampak positif ganda seperti yang saya sampaikan di atas, yakni meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi konsumsi rokok, sambil juga menghasilkan pendapatan yang dapat dialokasikan ke berbagai sektor lain yang memerlukan dukungan keuangan. Namun, perlu diingat bahwa kebijakan semacam ini harus dijalankan dengan hati-hati dan seimbang, dengan mempertimbangkan tujuan kesehatan masyarakat dan kebutuhan dana sektor lain.


Refrensi artikel terpercaya :
- ikopin 

- feb ub

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun