Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Narasi Penemuan Tengkorak Panjang di China

25 Oktober 2024   18:54 Diperbarui: 25 Oktober 2024   19:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tengkorak, sumber: Pixabay)

Tahukah Anda bahwa peradaban kuno dengan tengkorak panjang hidup di China ribuan tahun yang lalu? Aku akan memberitahumu di sini!

Di kedalaman sejarah Tiongkok, di mana masa lalu terjalin dengan misteri, sebuah teka-teki menarik muncul: misteri kuno tengkorak yang memanjang. Ribuan tahun yang lalu, di tempat yang sekarang menjadi wilayah barat laut Tiongkok, sebuah peradaban kuno mempraktikkan tradisi yang aneh dan membingungkan. Praktik ini, yang dikenal sebagai modifikasi kranial yang disengaja (ICM), tidak hanya terjadi di wilayah ini; Budaya yang beragam seperti suku Hun, suku Maya, Paracas di Peru kuno, dan suku-suku di Amerika Utara, Afrika, Tahiti, Samoa, Hawaii, dan Vanuatu juga menampilkannya. Fenomena global ini menimbulkan pertanyaan mengenai tujuan dan maknanya.

Praktek memodifikasi bentuk tengkorak secara sengaja dimulai sejak masa kanak-kanak, memanfaatkan kelenturan dan kelembutan tulang tengkorak bayi yang belum menyatu. Melalui balutan kain atau papan kayu, tulang-tulang tersebut dipandu untuk tumbuh secara pipih dan memanjang, memulai prosesnya kira-kira satu bulan setelah lahir dan berlanjut selama enam bulan. Bertentangan dengan apa yang diperkirakan, prosedur ini tidak mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.

Penemuan paling mengungkap mengenai praktik ini berasal dari situs Houtaomuga. Di sana, para arkeolog menemukan 25 kerangka manusia, 11 di antaranya menunjukkan tanda-tanda ICM. Penemuan ini terjadi sekitar 12.000 tahun yang lalu, dengan kontinuitas yang berlanjut hingga 5.000 tahun yang lalu. Di antara kerangka yang dimodifikasi, terdapat laki-laki, perempuan dan anak-anak, yang menunjukkan bahwa modifikasi tengkorak mungkin merupakan ciri khas individu tertentu, mungkin terkait dengan afiliasi keluarga atau status sosial ekonomi. Beberapa kuburan, terutama yang dihias dan disertai dengan benda-benda mewah, menunjukkan bahwa individu dengan tengkorak memanjang bisa saja menikmati status tinggi.

Meskipun alasan pasti dari praktik ini masih menjadi misteri, CT scan mengungkapkan tiga pola modifikasi yang berbeda pada Houtaomuga, sebagian besar berhubungan dengan deformasi fronto-oksipital. Keragaman pada lengkungan kepala dan berbagai lapisan sedimen tempat kerangka ditemukan mencerminkan tradisi yang kompleks dan mengakar dalam peradaban kuno ini.

Oleh karena itu, teka-teki tengkorak Houtaomuga yang memanjang memberi kita jendela menarik ke masa lalu, pengingat akan praktik budaya nenek moyang kita yang bervariasi dan sering kali sulit dipahami. Hal ini membuat kita merenungkan keragaman ekspresi manusia sepanjang sejarah dan misteri yang masih menunggu untuk ditemukan di bawah lapisan bumi dan waktu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun