Buku Yang Membantu Jiwa: Rahasia Tersembunyi Kitab Orang Mati
"Kitab Orang Mati" adalah teks Mesir kuno yang menarik, dibalut misteri dan kedalaman spiritual. Kompilasi mantra ini, berasal dari sekitar tahun 1550 SM. sampai tahun 50 SM, bukanlah sebuah buku dalam pengertian modern, melainkan kumpulan teks yang sangat bervariasi dari satu salinan ke salinan lainnya, bergantung pada kepentingan dan kekayaan orang yang meninggal.
Orang Mesir kuno percaya pada kehidupan setelah kematian, sebuah perjalanan yang kompleks dan berbahaya menuju akhirat. "Kitab Orang Mati" berfungsi sebagai panduan penting untuk perjalanan ini. Isinya rumus magis, mantra dan doa yang dirancang untuk melindungi dan membimbing orang yang meninggal melewati berbagai rintangan di Duat, atau dunia bawah, dan untuk mendapatkan keputusan yang baik dari Osiris, dewa kematian.
Teks-teks ini ditulis pada gulungan papirus dan ditempatkan di sarkofagus atau makam orang yang meninggal. Setiap mantra memiliki tujuan tertentu: ada mantra untuk melindungi tubuh orang yang meninggal, untuk memastikan persediaan makanan, dan untuk melindungi dari bahaya dunia bawah, seperti ular raksasa dan monster.
Mantra yang paling terkenal mungkin adalah "Mantra 125", yang menggambarkan "Penghakiman Osiris". Di bagian teks ini, hati orang yang meninggal, yang dianggap sebagai pusat pikiran dan moralitas, ditimbang dengan pena Ma'at, dewi kebenaran dan keadilan. Hati yang lebih berat dari bulu melambangkan kehidupan yang penuh dosa dan mengakibatkan hancurnya jiwa oleh monster menakutkan, Ammit.
Selain menjadi panduan menuju akhirat, "Kitab Orang Mati" menawarkan jendela unik tentang keyakinan dan nilai-nilai masyarakat Mesir kuno. Gambar dan teks dalam papirus ini merupakan bukti pandangan dunia, seni, dan tulisannya yang kompleks.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan "Kitab Orang Mati" menurun dan digantikan oleh teks pemakaman lainnya, namun warisannya tetap bertahan sebagai bukti menarik dari pencarian manusia untuk memahami kematian dan apa yang ada di baliknya. Teks ini tidak hanya menghubungkan kita dengan orang Mesir kuno dalam perjalanan spiritual mereka, tetapi juga mengingatkan kita akan pertanyaan kita sendiri tentang kehidupan, kematian, dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H