Tahukah Anda bahwa Kogui Kolombia adalah salah satu suku adat tertua di Amerika?
Kogui, salah satu komunitas adat tertua dan paling menarik di Amerika Selatan, tinggal di pegunungan megah Sierra Nevada de Santa Marta, di Kolombia. Wilayah ini, yang dianggap suci oleh suku Kogi, juga merupakan salah satu ekosistem paling beragam dan kompleks di dunia, dengan pegunungan yang tertutup kabut membentang dari ketinggian bersalju hingga pantai Karibia. Bagi suku Kogi, pegunungan ini bukan hanya rumah mereka, namun juga jantung alam semesta, tempat yang mereka sebut “ibu” atau “Aluna”.
Suku Kogui diyakini merupakan keturunan langsung dari peradaban Tayrona, budaya pra-Columbus yang berkembang di wilayah ini jauh sebelum kedatangan penjajah Spanyol. Meskipun waktu telah berlalu, suku Kogi telah berhasil menjaga kepercayaan, adat istiadat, dan cara hidup mereka tetap utuh. Mereka menganggap diri mereka sebagai penjaga Bumi, yang bertugas menjaga keseimbangan alam dan spiritual planet ini. Pandangan dunia mereka berkisar pada gagasan bahwa dunia dihubungkan oleh benang tak kasat mata yang harus dijaga dengan rasa hormat dan tanggung jawab.
Para “mamos”, pemimpin spiritual masyarakat, memainkan peran mendasar dalam kehidupan Kogi. Sejak usia dini, mereka dilatih dalam isolasi untuk memahami misteri alam semesta dan menjaga keseimbangan antara dunia material dan spiritual. Para pemandu ini mendedikasikan hidup mereka untuk melindungi alam, karena mereka percaya bahwa masalah lingkungan yang kita hadapi saat ini adalah akibat dari ketidakseimbangan yang disebabkan oleh umat manusia modern.
Selama berabad-abad, suku Kogi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penjajahan hingga eksploitasi sumber daya alam di wilayah mereka. Namun, hubungan kuat mereka dengan alam dan keyakinan spiritual telah memungkinkan mereka bertahan dan melawan tekanan dunia luar. Saat ini, suku Kogui terus mempertahankan wilayah dan hak-hak mereka dari penambangan ilegal dan penggundulan hutan, berjuang untuk melindungi Sierra Nevada yang suci.
Hal yang paling menarik adalah, meskipun merupakan komunitas yang relatif terisolasi, suku Kogi telah melakukan upaya untuk berkomunikasi dengan dunia luar jika mereka merasa perlu. Pada akhir abad ke-20, mereka mengeluarkan seruan mendesak kepada umat manusia, memperingatkan bahwa bumi menderita karena kurangnya rasa hormat dan kepedulian. Pesan ini disampaikan melalui film dokumenter dan wawancara, dimana suku Mamos menjelaskan bahwa perubahan iklim dan bencana alam merupakan tanda-tanda rusaknya keseimbangan.
Singkatnya, Kogi tidak hanya merupakan komunitas yang kaya akan tradisi kuno, namun juga merupakan contoh hidup tentang arti hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Ajarannya mengajak kita untuk merenungkan hubungan kita dengan planet ini dan pentingnya melindungi lingkungan untuk generasi mendatang. Pegunungan Sierra Nevada bukan hanya rumah bagi suku Kogi, namun juga simbol perlawanan dan kebijaksanaan yang mengingatkan kita akan pentingnya mendengarkan suara-suara kuno yang masih bergema di dunia modern kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H