Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah di Balik Mercusuar dan Perpustakaan Alexandria Mesir

24 Oktober 2024   18:53 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Alexandria Mesir, sumber: pixabay.com/id/users/mhsaleemalzayat)

Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang Alexandria Mesir? Tahukah Anda bahwa Alexandria adalah saksi salah satu keajaiban terbesar di dunia kuno? Kisah di balik mercusuar dan perpustakaannya yang luar biasa. Saya akan menceritakan sedikit tentang Alexandria Mesir kepada Anda, simak dan baca sampai selesai!

Alexandria, yang didirikan oleh Alexander Agung pada tahun 331 SM, tidak hanya merupakan kota pelabuhan utama di Mediterania, tetapi juga mercusuar pengetahuan dan budaya yang meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah.

 Dengan memilih Delta Nil sebagai lokasinya, Alexander mengubah kota ini menjadi persimpangan peradaban, tempat orang Yunani, Mesir, dan kemudian Romawi hidup bersama dan berbagi gagasan.

Salah satu simbol Alexandria yang paling mengesankan adalah Mercusuar megahnya, yang terletak di pulau Pharos. Struktur kolosal ini, yang dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, menerangi perairan Mediterania, membimbing para pelaut ke pelabuhan yang aman. 

Tingginya lebih dari 100 meter, nyala api yang dipantulkan oleh cermin perunggu dapat dilihat dari jarak beberapa kilometer, menjadikannya simbol kekuatan dan kemajuan teknologi kota. Namun, bukan hanya tinggi badannya yang mengesankan yang membuatnya terkenal, namun kemampuannya mewakili arsitektur canggih dan inovasi pada masanya.

Namun Alexandria tidak terbatas pada perdagangan atau navigasi. Perpustakaan Alexandria, mungkin merupakan pusat intelektual paling berpengaruh di dunia kuno, menyatukan pengetahuan beberapa budaya di bawah satu atap. Itu adalah ciptaan yang ambisius, yang di bawah naungan Ptolemeus, berusaha mengumpulkan semua karya tertulis yang diketahui.

 Para filsuf, ilmuwan, dan penulis dari seluruh dunia kuno datang ke pusat pengetahuan ini, yang diyakini terdapat hingga 700.000 gulungan. Meski kisah kehancurannya masih diselimuti misteri, warisannya sebagai simbol pengetahuan yang hilang masih bertahan hingga saat ini.

Alexandria berdiri sebagai mercusuar budaya yang tidak hanya menerangi pantai Mediterania, tetapi juga pikiran orang-orang yang ingin memahami alam semesta. Saat ini, meski sebagian besar kemegahannya telah memudar seiring berjalannya waktu, warisannya tetap hidup dalam ingatan umat manusia, sebagai kota yang mewujudkan kekuatan pengetahuan dan semangat eksplorasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun