Tahukah Anda bahwa tanda zodiak terbagi menjadi manfaat dan jahat? Temukan bagaimana prinsip polaritas mempengaruhi nasib Anda.
Di dunia astrologi yang luas, tanda-tanda zodiak secara tradisional dibagi menjadi dua kategori besar: menguntungkan dan jahat. Pembagian ini, meskipun tampak drastis, berakar kuat pada prinsip polaritas, sebuah hukum universal yang menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta mempunyai kebalikannya yang saling melengkapi. Sama seperti ada terang dan gelap, diyakini juga bahwa dalam tanda-tanda zodiak terdapat energi yang memanifestasikan dirinya dalam cara yang lebih menguntungkan atau menantang, tergantung pada waktu dan konteks di mana energi tersebut muncul.
Konsep tanda-tanda menguntungkan dan jahat berasal dari visi astrologi kuno di mana setiap tanda dan planet memiliki ciri-ciri khusus yang mempengaruhi kehidupan individu. Namun, penting untuk dipahami bahwa klasifikasi ini tidak boleh dipandang secara sederhana atau fatalistik. Tanda-tanda yang disebut menguntungkan cenderung mendorong pertumbuhan, harmoni dan keberuntungan, sedangkan tanda-tanda yang disebut jahat dikaitkan dengan tantangan, cobaan dan kesulitan. Namun, melalui polaritas, apa yang sekilas tampak negatif, sebenarnya bisa menjadi peluang untuk pengembangan dan peningkatan pribadi.
Di antara planet-planet yang dianggap bermanfaat dalam astrologi tradisional adalah Jupiter dan Venus. Jupiter, yang dikenal sebagai dermawan terbesar, adalah planet yang penuh ekspansi, kelimpahan, dan optimisme. Pengaruhnya terhadap lambang zodiak biasanya dikaitkan dengan momen keberuntungan dan peluang untuk pertumbuhan pribadi dan materi. Di sisi lain, Venus adalah planet cinta, keindahan, dan harmoni. Energinya yang bermanfaat cenderung meredakan ketegangan dan meningkatkan kerja sama dan kesenangan dalam hubungan antarpribadi.
Sebaliknya, planet yang secara tradisional dianggap jahat adalah Mars dan Saturnus. Mars, dewa perang dalam mitologi Romawi, dikaitkan dengan agresi, persaingan, dan konflik. Energinya, meskipun kuat dan menantang, juga dapat menjadi kekuatan pendorong yang kuat untuk bertindak dan berani jika disalurkan dengan benar. Saturnus, pada bagiannya, adalah planet yang penuh batasan, tugas, dan disiplin. Pengaruh mereka sering kali dirasakan membatasi dan keras, namun melalui pelajaran inilah individu mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk pengendalian diri dan ketekunan.
Prinsip polaritas mengajarkan kita bahwa baik planet maupun tanda-tanda baik atau buruk tidak secara eksklusif baik atau buruk. Momen pertumbuhan dan keberuntungan sering kali diimbangi dengan tantangan yang memungkinkan kita mengembangkan ketahanan dan pemahaman. Jadi, dalam siklus kosmik yang sempurna, kedua polaritas ekstrem tersebut saling melengkapi untuk membentuk pengalaman hidup yang utuh. Jika planet jahat muncul dalam bagan kelahiran, hal ini dapat menandakan adanya hambatan, namun juga peluang tersembunyi untuk belajar dan berkembang.
Demikian pula, lambang zodiak yang terkait dengan planet yang bermanfaat, seperti Taurus dan Libra (diperintah oleh Venus), atau Sagitarius dan Pisces (dipengaruhi oleh Jupiter), dapat memberi kita masa damai dan berkelimpahan. Namun, tanpa tantangan yang diwakili oleh tanda-tanda yang paling ditandai dengan sifat jahat, seperti Capricorn dan Aquarius (dipengaruhi oleh Saturnus), atau Aries dan Scorpio (diperintah oleh Mars), akan sulit menemukan keseimbangan yang diperlukan untuk pertumbuhan spiritual sejati.
Oleh karena itu, astrologi mengajak kita untuk melihat melampaui label sederhana “baik” dan “buruk”. Daripada takut akan pengaruh tanda jahat, kita harus belajar memanfaatkan pelajarannya demi keuntungan kita, memahami bahwa segala sesuatu di alam semesta bersifat siklus dan, setelah setiap periode pencobaan, akan tiba saatnya pembaharuan dan pahala. Polaritas, dalam pengertian ini, adalah pengingat bahwa kehidupan itu sendiri penuh dengan kontras yang diperlukan, dan bahwa masing-masing kontras membantu kita membentuk takdir kita.
Singkatnya, tanda-tanda yang menguntungkan dan yang jahat sangat penting untuk keseimbangan kosmis dan pribadi. Meskipun hal-hal yang bermanfaat memberi kita momen-momen yang cerah dan bertumbuh, hal-hal yang bersifat jahat menantang kita untuk mengatasi keterbatasan kita dan menjadi lebih kuat. Kuncinya adalah memahami bahwa alam semesta memberi kita kedua ekstrem tersebut, bukan untuk menghukum kita, namun memberi kita kesempatan untuk berevolusi melalui polaritas, prinsip yang mengatur segala sesuatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H