Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Picatrix, Risalah Arab Kuno Tentang Sihir Astrologi dan Okultisme

22 Oktober 2024   19:07 Diperbarui: 22 Oktober 2024   19:10 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah Anda buku Picatrix? Sebuah risalah Arab kuno tentang sihir astrologi dan okultisme.

Picatrix, sebuah risalah Arab kuno yang misterius, adalah sebuah karya yang telah mempesona dan membuat penasaran para cendekiawan dan praktisi seni gaib selama berabad-abad. Berasal dari abad ke-11, namanya merupakan Latinisasi dari judul asli Arab “Ghayat al-Hakim,” yang diterjemahkan sebagai “Tujuan Orang Bijaksana.” Ringkasan penting ini adalah salah satu landasan sihir astrologi, sebuah disiplin ilmu yang berupaya menggabungkan astrologi dengan sihir untuk memanipulasi dan memanfaatkan energi kosmik.

Penulisan Picatrix dikaitkan dengan seorang bijak Arab yang misterius, mungkin seorang astrolog atau filsuf, yang mengumpulkan pengetahuan astrologi dan esoteris selama berabad-abad dari berbagai budaya, termasuk Yunani, Persia, dan India. Risalah ini mencakup berbagai topik, mulai dari seluk-beluk astrologi dan penerapan magisnya hingga resep pembuatan jimat dan senyawa magis. Ini adalah panduan praktis bagi mereka yang ingin mempengaruhi arah takdir mereka melalui penyelarasan dengan kekuatan surgawi.

Picatrix tidak hanya membahas tentang pembuatan jimat dan pemanggilan roh, tetapi juga mempelajari filosofi dan etika sihir. Ini mengusulkan pendekatan holistik, di mana keselarasan pesulap dengan siklus alam dan kosmos merupakan hal mendasar bagi keberhasilan praktiknya. Karya ini mencerminkan masa ketika sihir, sains, dan agama tidak terpisahkan seperti saat ini dan di mana pencarian pengetahuan gaib merupakan jalan spiritual sekaligus latihan intelektual.

Pengaruh Picatrix menyebar ke seluruh Eropa melalui terjemahannya ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12. Versi ini memainkan peran penting dalam Renaisans, mempengaruhi tokoh-tokoh terkemuka dalam esoterisme dan astrologi Barat. Itu dianggap sebagai buku yang memiliki kekuatan besar dan sering dilarang atau disensor karena tema okultisme dan dugaan kemampuannya untuk mengubah jalannya peristiwa.

Selama bertahun-tahun, Picatrix telah menjadi subyek banyak interpretasi dan penelitian. Perpaduan misterius antara astrologi, sihir, dan filsafat terus menarik perhatian para cendekiawan dan praktisi ilmu gaib. Buku ini tidak hanya merupakan bukti kekayaan tradisi esoterik Islam, tetapi juga bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai arus pemikiran magis dan astrologi lintas budaya dan era.

Saat ini, Picatrix tetap menjadi sumber daya tarik dan perdebatan. Bagi sebagian orang, ini adalah peninggalan masa lalu yang bersifat tahayul; bagi orang lain, panduan berharga di jalan menuju pengetahuan esoteris. Yang tidak diragukan lagi adalah bahwa Picatrix telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah pemikiran magis dan astrologi, sebuah tanda yang terus menginspirasi dan menantang mereka yang berupaya memahami misteri kosmos dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun