Tahukah Anda bahwa di Portugal ada perpustakaan yang dipenuhi kelelawar? Perpustakaan Joanina yang menarik.
Di jantung Universitas Coimbra yang bersejarah di Portugal terdapat permata arsitektur dan budaya yang telah memesona para cendekiawan, pelancong, dan orang-orang yang penasaran selama berabad-abad: Perpustakaan Joanina.Â
Bangunan megah bergaya barok ini tidak hanya menampung koleksi buku-buku tua yang mengesankan, tetapi juga menyimpan misteri aneh yang membuatnya semakin terkenal: penghuninya yang aktif di malam hari, kelelawar. Ya, kelelawar yang, sejak dahulu kala, hidup berdampingan dengan buku-buku berharga di raknya.Â
Tapi kenapa hewan-hewan ini memilih tinggal di sini? Bagaimana pengaruh kehadiran mereka terhadap buku dan apa yang dilakukan perpustakaan untuk menjaga keseimbangan antara alam dan sejarah?
Dibangun antara tahun 1717 dan 1728, Perpustakaan Joanina ditugaskan oleh Raja John V, yang kemudian diambil namanya. Sejak diresmikan, tempat ini tidak hanya dianggap sebagai ruang ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai simbol keagungan kerajaan Portugis dan komitmennya terhadap ilmu pengetahuan dan seni. Namun, kelelawar datang jauh kemudian.Â
Rupanya, penjaga malam kecil ini menemukan tempat berlindung yang sempurna di perpustakaan, gelap dan penuh makanan, berupa serangga yang dapat merusak buku. Tanpa campur tangan manusia secara langsung, kelelawar menjadi sekutu diam dalam melindungi peninggalan sastra.
Misteri di balik hidup berdampingan antara kelelawar dan buku telah memunculkan banyak legenda. Konon kelelawar tersebut merupakan semacam "berkah" yang dikirimkan untuk melindungi naskah dari serangga pemakan kertas.Â
Meskipun cerita ini tampak seperti bagian dari cerita rakyat, kenyataannya kelelawar memainkan peran penting dalam pelestarian buku, karena dengan memakan serangga, mereka mengurangi kebutuhan penggunaan bahan kimia yang dapat merusak volume buku. Setiap malam, kelelawar keluar dari tempat persembunyiannya, terbang di antara rak, dalam tarian yang hanya bisa disaksikan oleh sedikit orang.
Menariknya, pihak administrasi perpustakaan telah belajar menangani situasi ini dengan baik. Setiap pagi sebelum perpustakaan dibuka, pustakawan menutupi furnitur lama dengan kulit untuk mencegah kelelawar merusaknya.Â
Selain itu, pembersihan harian dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa limbah yang ditinggalkan hewan tidak mempengaruhi lingkungan yang sensitif. Ini adalah hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dan hewan, sesuatu yang hanya bisa dibanggakan oleh sedikit tempat di dunia.