Kota India ini punya 140 candi. Ini juga menjadi yang terbesar kedua di dunia. Tahukah Anda akhir tragisnya?
Vijayanagara, yang dahulu indah dan penuh dengan kehidupan, kini berdiri diam, dinding batunya menjadi saksi era keagungan dan misteri. Di jantung India, kota ini merupakan pusat kerajaan yang, pada puncaknya, berdiri sebagai kota metropolitan terbesar kedua di dunia, hanya dilampaui oleh Beijing.
Kisah Vijayanagara adalah kronik kekuasaan, agama, dan seni, yang terjalin dengan benang misteri dan intrik. Didirikan pada abad ke-14 oleh dua bersaudara, Harihara dan Bukka, kota ini tumbuh di bawah perlindungan dinasti Sangama, sebuah keluarga yang kebijaksanaan dan kekuatan politiknya merupakan kunci kebangkitannya. Dikelilingi oleh tujuh baris benteng, kota ini merupakan benteng yang tidak dapat ditembus, labirin jalan, pasar dan lebih dari 140 kuil yang memancarkan pengabdian dan kekuatan para penguasanya.
Candi Vijayanagara, yang konstruksinya megah dan rumit, lebih dari sekadar tempat ibadah; Kota-kota tersebut merupakan pusat pembelajaran dan seni, tempat musik, tari, dan sastra berkembang. Yang termegah dari semuanya, Kuil Virupaksha, masih berdiri hingga saat ini, menantang waktu, dengan pahatan rumitnya yang menceritakan kisah dewa dan setan, cinta dan perang.
Namun, seperti peradaban besar lainnya, Vijayanagara tidak lepas dari konflik dan kontroversi. Intrik istana dan perebutan kekuasaan adalah hal biasa, dan musuh-musuhnya selalu mengintai, ingin melemahkan kehebatannya. Kota ini, yang merupakan tempat meleburnya budaya dan agama, juga merupakan medan pertarungan ideologi, tempat ketegangan antara berbagai keyakinan dan praktik sering kali memanas.
Misteri Vijayanagara semakin dalam ketika mempertimbangkan akhir yang tiba-tiba dan dramatis. Pada tahun 1565, setelah Pertempuran Talikota yang dahsyat, kota ini dijarah dan ditinggalkan, penduduknya tercerai-berai, dan harta karunnya hilang. Rahasia apa yang dibawa oleh penduduk terakhir Vijayanagara? Kisah tak terungkap apa yang ada di balik reruntuhan berdebu yang kita lihat sekarang?
Vijayanagara, yang kini menjadi situs warisan dunia, terus memikat para sejarawan, arkeolog, dan wisatawan. Reruntuhannya merupakan pengingat diam-diam akan ketidakkekalan peradaban besar, dan pada saat yang sama, merupakan kesaksian akan ketahanan dan kebesaran manusia. Di setiap batu, di setiap reruntuhan candi, terdapat gaung era ketika Vijayanagara, kota kemenangan, mendominasi cakrawala budaya dan politik India.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H