Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fakta Unik dari Islandia: Domba Lebih Banyak Dari Penduduk

16 Oktober 2024   10:37 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kumpulan Domba, sumber: Pixabay)

Tahukah Anda bahwa di Islandia ada lebih banyak domba daripada penduduknya? Di sini saya menceritakan kisahnya kepada Anda.

Islandia, pulau misterius di ujung utara Eropa, negeri gunung berapi, cahaya utara, dan bentang alam yang tampaknya diambil dari dunia lain, menyembunyikan fakta aneh dan mengejutkan: jumlah domba di sana lebih banyak daripada jumlah manusia. Keingintahuan ini, yang sekilas bersifat anekdot, sebenarnya merupakan jendela hubungan mendalam antara alam, budaya, dan sejarah negeri ini.

Ceritanya dimulai berabad-abad yang lalu, ketika pemukim Viking pertama tiba di pantai Islandia. Mereka membawa serta domba, hewan yang kuat dan serbaguna, yang secara sempurna beradaptasi dengan kondisi keras di utara. Di Islandia, domba tidak hanya menjadi sumber daging dan susu, namun bulunya juga sangat penting untuk melindungi dari hawa dingin yang tak henti-hentinya. Dengan demikian, makhluk-makhluk ini menjadi pilar fundamental bagi kelangsungan dan perkembangan budaya Islandia.

Selama bertahun-tahun, populasi domba di Islandia tumbuh secara eksponensial, dan secara mengejutkan mampu beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan pulau yang tidak bersahabat dan terus berubah. Domba Islandia, bebas dan semi-liar, tersebar di lembah, pegunungan, dan padang rumput, menjadi elemen umum di lanskap Islandia.

Yang menarik adalah bagaimana, di negara modern dan maju seperti Islandia, hewan-hewan ini terus memainkan peran penting. Jawabannya mengarahkan kita untuk mengeksplorasi identitas budaya Islandia, yang berakar kuat pada masa lalu dan hubungannya dengan alam. Peternakan domba lebih dari sekedar kegiatan ekonomi; Ini adalah warisan, seni, dan bagi banyak orang, cara hidup yang telah teruji oleh waktu dan modernisasi.

Hubungan antara orang Islandia dan dombanya unik dan penuh rasa hormat. Praktik penggembalaan yang diwariskan secara turun temurun bukan hanya sekedar cara kerja, melainkan ritual yang sarat makna, bagian dari siklus tahunan yang menandai ritme kehidupan di pulau tersebut. Setiap musim gugur, dalam sebuah acara yang dikenal sebagai “réttir”, diadakan pertemuan domba, di mana para petani dari seluruh pulau berkumpul untuk mengumpulkan ternak mereka yang tersebar di dataran tinggi, sebuah acara sosial dan budaya yang sangat penting.

Fenomena jumlah domba yang lebih banyak dibandingkan jumlah manusia bukan hanya sebuah fakta aneh, namun merupakan cerminan bagaimana Islandia mempertahankan tradisi dan hubungannya dengan tanah dan hewan. Di dunia dimana urbanisasi dan teknologi maju dengan pesat, Islandia ditampilkan sebagai tempat di mana waktu mengalir dengan kecepatan yang berbeda, dimana alam dan adat istiadat nenek moyang terus memainkan peran penting.

Inti dari misteri domba ini terdapat kebenaran yang lebih dalam tentang Islandia: Islandia adalah tempat di mana zaman kuno dan modern hidup berdampingan secara harmonis, di mana rasa hormat terhadap alam dan keberlanjutan adalah nilai-nilai fundamental. Domba, dengan kehadirannya yang diam dan terus-menerus, adalah penjaga identitas ini, simbol hidup dari sebuah negeri di mana hal-hal luar biasa menjadi bagian dari keseharian. Di Islandia, domba bukan hanya sekedar binatang; Mereka adalah bagian dari sebuah teka-teki, penghubung antara masa lalu dan masa kini, bagian penting dalam narasi sebuah pulau yang terus memikat dan mengejutkan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun