Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bisikan Angin

15 Oktober 2024   14:12 Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:25 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Bisikan Angin, sumber: Pixabay)

Tanpa ragu, Bella maju selangkah. Namun saat dia mendekat, sosok itu menghilang, larut dalam angin. Jantungnya berhenti sejenak, dan pada saat itu juga dia mengerti. Dito sudah tidak hidup lagi. Kutukan itu telah merenggutnya, dan kini rohnya memanggilnya, terjebak di antara dunia ini dan akhirat.

Bella, dengan hati yang hancur dan pikiran yang bingung, mengambil satu langkah terakhir menuju kehampaan. Angin memeluknya saat dia terjatuh, dan pikiran terakhirnya adalah, pada akhirnya, mereka akan bersama.

Keesokan harinya, warga menemukan mayatnya di antara bebatuan. Dan meskipun orang-orang berbisik tentang kecelakaan dan keputusasaan, beberapa mengatakan bahwa, pada malam berangin kencang, Anda masih dapat mendengar gema dua suara yang saling memanggil dalam kegelapan, mencari kutukan yang telah merenggut mereka selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun