Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersama Selamanya

14 Oktober 2024   20:34 Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:43 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sepasang kekasih, Sumber: Pixabay)

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi hutan lebat, hiduplah seorang wanita muda bernama Sarah. Dia dikenal karena kecantikannya yang halus, tetapi juga karena sifatnya yang tertutup. Sarah menghabiskan hari-harinya dengan merawat taman yang mengelilingi rumah lama keluarganya, dan malam-malamnya memandangi langit dari bukit yang mendominasi pemandangan. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa hatinya adalah milik seorang pria yang tidak lagi hidup di antara orang hidup.

Dennis adalah cinta dalam hidupnya, seorang pemuda menawan, kuat dan penuh kehidupan. Bersama-sama mereka berbagi janji masa depan cerah dan hari-hari bahagia di sudut hutan yang paling indah. Namun, kehidupan mereka bersama tiba-tiba terganggu oleh sebuah tragedi yang tidak dapat dijelaskan. Dennis jatuh sakit parah, dan dalam beberapa hari, dia meninggal dalam pelukan Sarah, membawa serta semua mimpi yang pernah mereka wujudkan.

Pada hari pemakamannya, Sarah bersumpah bahwa tidak akan ada kehidupan tanpa dia, bahwa cinta mereka akan melampaui kematian. Minggu-minggu berlalu, lalu berbulan-bulan, Sarah semakin tenggelam dalam kesedihan, tak mampu menerima kenyataan bahwa Dennis telah pergi untuk selamanya. Dia tidak bisa membayangkan keberadaan di mana dia tidak ada, dan cintanya mulai berubah menjadi obsesi. 

Setiap malam, dia mengunjungi makam Dennis, berbicara dengannya seolah-olah dia masih hidup, memintanya untuk kembali, bagaimanapun caranya.

Suatu malam, saat bulan purnama menyinari bumi dengan cahaya peraknya, Sarah dalam keputusasaan, menitikkan air mata di makam Dennis dan membisikkan kata-kata yang tidak sepenuhnya dia mengerti. Itu adalah kata-kata yang dia temukan dalam buku sihir tua yang terlupakan, sebuah janji untuk mengembalikan apa yang telah hilang. “Jika cinta kita abadi, maka tidak ada kekuatan yang bisa memisahkan kita,” ucapnya diiringi desiran angin di sekelilingnya.

Udara menjadi sedingin es dan tanah di bawah kaki mereka mulai bergetar. Tanah di atas makam Dennis sedikit bergetar. Rasa takut yang sedingin es menjalari tubuhnya, tetapi keputusasaannya lebih kuat daripada rasa takut apa pun. Saat angin menderu-deru, tangan pucat tak berdaging muncul dari bumi. Sarah, jauh dari mundur, mengulurkan tangannya dan mengambilnya. Perlahan, Dennis yang kini kembali dari alam kematian, bangkit dari kuburnya.

Wajahnya, meski rusak karena kematian, masih menyimpan sesuatu dari pria yang dicintainya. Matanya, cekung dan kosong, tertuju pada Sarah dengan intensitas yang diartikan sebagai cinta. "Aku berjanji padamu aku tidak akan meninggalkanmu," gumamnya, suaranya serak dan pecah karena waktu di bawah tanah.

Bagi Sarah, tidak ada hal lain yang penting. Dia tidak takut pada kematian atau apa yang dibawanya kembali. Yang dia inginkan hanyalah berada di sisinya, seperti yang mereka janjikan. Dia melemparkan dirinya ke dalam pelukannya, merasakan dinginnya kulitnya yang layu, tapi dia tidak melepaskan pelukannya. Malam itu, di tengah gema orang mati, Dennis dan Sarah berkumpul kembali.

Hari demi hari, malam demi malam, Sarah dan Dennis kembali berbagi kehidupan mereka. Dia tidak pernah banyak bicara, tapi dia tidak membutuhkan kata-kata. Dia tahu dia ada di sana, bahwa dia mencintainya seperti biasa. Namun, cinta yang menyatukan mereka juga membawa konsekuensi. Sarah mulai layu perlahan. Kulitnya kehilangan warna, matanya cekung, dan vitalitasnya mulai memudar, seolah sentuhan Dennis menyerap hidupnya.

Namun Sarah tidak khawatir. Bahkan ketika tetangganya mulai memperhatikan penampilannya yang aneh, atau ketika kekuatannya melemah, dia tidak peduli. Satu-satunya hal yang membuatnya tetap hidup adalah cintanya pada Dennis, dan meskipun dia merasa kematian sudah dekat, dia menerimanya sebagai bagian dari harga untuk bersamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun