Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Sejarah Mistik dan Legenda di Sungai Gangga

11 Oktober 2024   17:08 Diperbarui: 11 Oktober 2024   17:12 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda tempat ini di India? Menurut sejarawan, ini adalah salah satu kota tertua dan paling spiritual di dunia, penuh misteri dan legenda.

Di tepi Sungai Gangga di India utara terletak sebuah kota yang diselimuti misteri, spiritualitas, dan zaman kuno: Varanasi. Juga dikenal sebagai Benares atau Kashi, kota ini adalah salah satu kota tertua yang terus dihuni di dunia, dan sejarahnya terkait dengan legenda dan mitos yang bertahan selama ribuan tahun.

Kabut pagi yang menyelimuti Sungai Gangga memberi kesan misterius pada Varanasi. Ghats, tangga menuju sungai, selalu penuh kehidupan. Di sini, peziarah melakukan ritual penyucian, membenamkan diri di air suci, sementara yang lain berlatih yoga dan meditasi saat fajar. Namun para ghat ini juga menjadi saksi tahap terakhir kehidupan: kremasi. Di Varanasi, kematian tidak disembunyikan, namun dirayakan sebagai langkah menuju moksha, pembebasan dari siklus reinkarnasi.

Berjalan melalui jalan sempit di Varanasi seperti memasuki dunia lain. Udara dipenuhi aroma dupa dan bunga, suara nyanyian dan lonceng memenuhi udara, sementara para pedagang menawarkan dagangannya yang berwarna-warni. Setiap sudut seolah menceritakan sebuah kisah, mulai dari kuil kuno hingga ashram yang tersembunyi.

Salah satu situs paling simbolis adalah Kuil Kashi Vishwanath, yang didedikasikan untuk dewa Siwa, sang perusak dan pengubah. Legenda mengatakan bahwa salah satu dari dua belas jyotirlinga, manifestasi Siwa berupa kolom cahaya tanpa awal dan akhir, terletak di sini. Kuil ini, yang dibangun kembali beberapa kali selama berabad-abad, merupakan simbol ketahanan kota dan keyakinan abadi.

Varanasi tidak hanya dikenal karena semangat keagamaannya tetapi juga kekayaan budayanya. Ini adalah tempat kelahiran musik dan tarian klasik India, dan tradisi seni dan kerajinannya, seperti tenun sutra, diakui di seluruh dunia. Penyair, filsuf dan seniman telah menemukan inspirasi di jalan-jalan dan ghats, menambah mistiknya.

Namun Varanasi bukan hanya masa lalu. Di tengah tradisi leluhurnya, kehidupan modern yang semarak hidup berdampingan. Mahasiswa Universitas Benares, salah satu yang terbesar di India, membawa sentuhan muda dan dinamis ke kota ini. Kafe, toko buku, dan galeri seni modern berpadu dengan kuil dan istana kuno.

Lalu ada misteri yang menyelimuti Varanasi, lingkaran legenda dan dongeng. Dikatakan bahwa di lorong-lorong labirinnya, seseorang dapat menemukan para yogi dengan kekuatan gaib atau pertapa yang telah melepaskan segala keterikatan material. Cerita tentang hantu dan roh menghantui beberapa bangunan tertua di sana, dan tidak ada kekurangan cerita tentang keajaiban dan penampakan dewa.

Varanasi, dengan perpaduan antara hidup dan mati, yang sakral dan profan, kuno dan modern, masih merupakan sebuah teka-teki. Ini adalah tempat di mana waktu tampaknya memiliki arti yang berbeda, di mana setiap fajar tidak hanya membawa hari baru, tetapi juga janji akan terungkapnya misteri kuno. Kota ini bukan sekadar destinasi, melainkan sebuah pengalaman, sebuah pencelupan ke kedalaman jiwa India, sebuah perjalanan yang mengubah mereka yang berani menyelami kedalamannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun