Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Narasi Tentang Tafsir Mimpi Alexander Agung dari Makedonia

8 Oktober 2024   18:48 Diperbarui: 8 Oktober 2024   18:49 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Alexander Agung, sumber: Pixabay)

Tahukah Anda bahwa Alexander Agung mengambil seorang visioner bersama dia dalam kampanyenya untuk menafsirkan mimpinya? Pengaruh supranatural pada keputusan Anda 

Alexander Agung, penakluk Makedonia yang terkenal, dikenal karena kelicikan militernya dan rasa hausnya yang tak terbendung akan ekspansi. Namun dibalik kejeniusan taktisnya, ada sebuah elemen yang sering luput dari perhatian: keyakinannya pada hal supernatural. Alexander tidak hanya mengandalkan strategi dan kekuatan militer, tetapi juga pada penafsiran mimpinya untuk memandu keputusan terpentingnya. Dalam kampanyenya, ia membawa bersamanya seorang peramal, seorang peramal pribadi yang menafsirkan pesan-pesan ilahi yang diterima Alexander dalam mimpi. Pertanda-tanda ini tidak hanya mempengaruhi keputusan perangnya, namun juga kehidupan politik dan pribadinya.

Salah satu kisah paling menarik dalam hidupnya terkait dengan episode terkenal dari ramalan Amun, di gurun Mesir. Alexander, setelah menaklukkan Mesir, berkonsultasi dengan oracle untuk mengetahui nasibnya dan, menurut legenda, oracle menyatakan dia sebagai putra Zeus, raja para dewa Yunani. Hal ini memperkuat keyakinan Alexander bahwa ia ditakdirkan untuk sesuatu yang lebih besar daripada menjadi raja biasa, dan merupakan titik kunci dalam konstruksi identitas ilahinya. Dalam banyak mimpinya, Alexander melihat simbol atau pemandangan yang, dengan bantuan peramalnya, ia tafsirkan sebagai tanda kemurahan para dewa atau peringatan tentang tantangan di masa depan.

Penggunaan peramal atau penafsir mimpi bukanlah hal yang aneh pada zaman kuno, namun yang menonjol dalam kasus Alexander adalah keyakinan buta yang dimilikinya terhadap mereka. Pada beberapa kesempatan, menurut kronik, Alexander memodifikasi seluruh rencana pertempuran berdasarkan visi yang dimilikinya. Misalnya, dikatakan bahwa dalam Pertempuran Gaugamela, salah satu mimpinya mengungkapkan perlunya menyerang dengan cara yang tidak terduga, yang memberinya kemenangan melawan musuh yang jumlahnya lebih banyak. Fakta bahwa ia mengandalkan pertanda-pertanda ini, bukan sekadar logika militer, memberinya aura mistis yang menakutkan dan membingungkan lawan-lawannya.

Sepanjang hidupnya, Alexander mengalami serangkaian mimpi yang dianggap oleh para penasehatnya sebagai pertanda ilahi. Salah satu yang paling terkenal terjadi sebelum invasinya ke Persia, ketika ia bermimpi tentang patung dewa Apollo yang membimbingnya ke timur, sebuah indikasi jelas akan penaklukannya yang akan segera terjadi. Peramalnya menafsirkan mimpi ini sebagai tanda bahwa para dewa ada di sisinya, memperkuat ambisinya yang sudah tak terbendung. Namun tidak semua mimpi menguntungkan; Kadang-kadang, Alexander menerima peringatan yang membuatnya ragu atau menunda tindakan tertentu, seperti serangannya ke India.

Hal yang paling menarik tentang aspek kehidupannya adalah bagaimana ia menggabungkan hal-hal supernatural dengan rasional. Alexander tidak pernah berhenti menjadi ahli strategi yang brilian, namun ia memiliki kemampuan untuk memadukan hal-hal mistis dengan hal-hal praktis, sehingga memberinya keunggulan psikologis dan spiritual dibandingkan para pesaingnya. Keyakinannya pada mimpi dan kehadiran psikisnya yang terus-menerus memberinya visi tentang dunia yang melampaui yang nyata. Hal ini tidak hanya membuatnya menjadi pemimpin yang karismatik, tetapi juga menjadi sosok yang nyaris ilahi di mata para pengikut dan musuhnya.

Pengaruh hal-hal gaib pada keputusan Alexander Agung merupakan pengingat bahwa, pada zaman kuno, kepercayaan pada dewa, pertanda, dan mimpi sama kuatnya dengan pedang dan tentara. Kemampuannya membaca pesan-pesan ilahi, menafsirkan mimpi, dan memercayai peramalnya tidak hanya membentuk kehidupannya, tetapi juga sejarah yang kita kenal sekarang. Alexander tidak hanya menaklukkan wilayah, ia juga menaklukkan misteri dunia tak terlihat, berjalan antara kenyataan dan mitos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun