Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapel Rosalyn: Kebenaran dibalik Mitos Kode Da Vinci di Skotlandia

8 Oktober 2024   03:51 Diperbarui: 8 Oktober 2024   05:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kapel Rosslyn di Skotlandia, sumber: Pixabay)

Kapel Rosslyn di Skotlandia, tempat yang membuat kode Da Vinci terkenal. Temukan kebenaran di balik mitos tersebut.

Di negeri mistis Skotlandia, tersembunyi di antara perbukitan hijau dan kabut pagi, terdapat Kapel Rosslyn, sebuah monumen yang melampaui waktu dan sejarah. Dipopulerkan di seluruh dunia karena kemunculannya dalam buku terlaris “The Da Vinci Code”, kapel abad ke-15 ini tidak hanya merupakan ikon sastra modern, tetapi juga peti yang menyimpan teka-teki dan legenda sejak dahulu kala.

Dibangun pada tahun 1446 oleh Sir William Sinclair, Kapel Rosslyn adalah harta karun arsitektur Gotik. Namun di luar keindahan arsitekturnya yang tak terbantahkan, yang benar-benar menarik pengunjung dari seluruh dunia adalah cerita dan mitos yang melingkupinya, terutama hubungannya dengan Ksatria Templar dan Holy Grail, elemen sentral dalam plot “The Code Da "Vinci. "

Misteri Rosslyn dan para Templar sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Para Templar, yang dikenal karena kekuatan dan pengaruhnya pada Abad Pertengahan, tiba-tiba dibubarkan pada abad ke-14. Namun, legenda menyatakan bahwa beberapa anggota ordo tersebut mungkin telah melarikan diri ke Skotlandia, membawa serta peninggalan dan harta karun yang tak ternilai harganya. Di antara harta karun tersebut, dikabarkan, mungkin adalah Cawan Suci itu sendiri. Kapel Rosslyn, yang dibangun oleh sebuah keluarga yang diduga memiliki hubungan dengan Templar, sering disebut-sebut sebagai tempat penyimpanan terakhir peninggalan yang hilang ini.

Ukiran dan simbol rumit yang menghiasi setiap inci kapel merupakan pesta visual dan teka-teki bagi pecinta misteri. Dari malaikat yang memainkan alat musik hingga representasi yang tampak menunjukkan jagung, tanaman yang tidak dikenal di Eropa sebelum ditemukannya Amerika, setiap elemen tampaknya memiliki makna tersembunyi. Kolom Magang yang terkenal, dengan jalinan ular yang rumit, telah menjadi subjek interpretasi yang tak terhitung jumlahnya, mulai dari referensi ke pohon kehidupan hingga kode matematika yang rumit.

Kaitan Rosslyn dengan “The Da Vinci Code” karya Dan Brown telah memberikan kehidupan baru pada spekulasi dan legenda ini. Dalam novelnya, Brown mengisyaratkan bahwa kapel adalah kunci konspirasi kuno yang melibatkan Cawan Suci dan keturunan Yesus Kristus. Meskipun fiksi, dampak novel ini begitu besar sehingga membuat banyak orang menjelajahi lapisan sejarah dan mitos yang melingkupi Rosslyn.

Namun di luar misteri dan teori konspirasi, Kapel Rosslyn adalah bukti kejeniusan manusia dan pencariannya akan keilahian. Setiap patung, setiap batu yang diukir, berbicara tentang masa di mana iman, seni, dan misteri saling terkait erat. Ini adalah tempat pertemuan masa lalu dan masa kini, tempat mitos menjadi hidup dan sejarah berbisik dari bayang-bayang.

Kapel Rosslyn tetap menjadi sebuah teka-teki, tempat di mana kebenaran dan fiksi saling berkaitan. Lebih dari sekedar konstruksi sederhana dari batu dan mortar, ini adalah kanvas yang di atasnya dilukiskan kisah-kisah iman, konspirasi, dan pencarian abadi. Rahasia apa yang sebenarnya disimpan Rosslyn? Jawabannya masih sulit dipahami, mungkin hilang dalam kabut Skotlandia dan dalam halaman-halaman novel yang memikat imajinasi dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun