Tahukah Anda misteri danau yang hilang sepenuhnya?
Islandia, negeri gletser, gunung berapi, dan cahaya utara, adalah rumah bagi banyak rahasia alam, namun hanya sedikit yang membingungkan dan menawan seperti Danau Jökulsárlón. Terletak di kaki gletser Breiðamerkurjökull, danau glasial ini terkadang seolah mempermainkan mata pengunjung: pada saat-saat tertentu, seolah menghilang hampir seluruhnya, seolah airnya telah ditelan bumi. Apa yang menyembunyikan teka-teki yang menarik perhatian para ilmuwan dan wisatawan?
Danau Jökulsárlón mulai terbentuk pada awal abad ke-20, ketika gletser mulai menyusut akibat pemanasan iklim. Sejak saat itu, danau ini berkembang menjadi danau glasial terdalam di Islandia, sebuah tempat dengan keindahan luar biasa dimana gunung es dengan berbagai ukuran terlepas dari gletser dan mengapung perlahan menuju lautan. Pemandangannya menakjubkan: bongkahan es raksasa berwarna kebiruan dan keputihan yang bergerak tanpa suara, membentuk lanskap yang sangat halus.
Namun hal yang paling menarik tentang Jökulsárlón adalah “hilangnya” misteriusnya. Sekilas, danau ini tampak “menyusut” atau berubah drastis pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Bagaimana mungkin danau glasial hampir lenyap? Jawabannya terletak pada hubungan unik Jökulsárlón dengan Samudera Atlantik. Saat air pasang naik, air laut yang asin masuk ke danau melalui saluran sempit, menaikkan permukaannya dan mengisi cekungan glasial. Namun saat air pasang surut, air mengalir kembali ke laut, dan danau tampak menyusut drastis.
Fenomena “bernafas” danau inilah yang menimbulkan ilusi hilangnya danau tersebut. Jökulsárlón berperilaku seperti organisme hidup yang bernafas mengikuti irama alam. Siklus ini begitu terkait dengan pergerakan air pasang sehingga pada hari-hari tertentu, jika Anda cukup beruntung mengunjunginya di waktu yang tepat, Anda bisa menyaksikan tontonan yang menghipnotis: surutnya air, meninggalkan gunung es untuk sementara "terdampar", seolah-olah waktu akan berhenti.
Fenomena ini tidak hanya menarik dari sudut pandang alam, tetapi juga dari sudut pandang sejarah. Jökulsárlón dan sekitarnya menceritakan kepada kita sebuah kisah tentang bagaimana iklim telah berubah dan terus berubah. Para ilmuwan mengamati dengan cermat penyusutan gletser dan perluasan danau karena keduanya merupakan indikator penting pemanasan global. Dengan mempelajari tempat ini, kita belajar lebih banyak tentang rapuhnya keseimbangan planet kita dan dampak perubahan iklim terhadap gletser dan ekosistem di wilayah tersebut.
Selain itu, lanskap Jökulsárlón lebih dari sekadar keajaiban visual; Ini adalah situs yang menarik para pembuat film dari seluruh dunia. Film seperti "Tomb Raider" dan "James Bond: Die Another Day" menggunakan latar ini sebagai latar belakang, dan tidak sulit untuk memahami alasannya. Warna biru es, pantulan matahari di atas air, dan perubahan atmosfer menjadikan danau ini seperti tempat di dunia lain.
Namun misteri Danau Jökulsárlón melampaui apa yang terlihat. Suara es yang retak, angin yang melintasi dataran glasial, dan sensasi air yang terus bergerak menciptakan suasana yang membangkitkan imajinasi. Seolah-olah danau ini memiliki bahasanya sendiri, yang membisikkan rahasia kuno tentang alam yang tidak pernah berhenti berubah.
Mengunjungi Jökulsárlón adalah pengalaman yang menggugah pikiran. Mengamati bagaimana tempat yang begitu luas dan megah dapat berubah dalam hitungan jam, kita akan menyadari betapa kecilnya manusia di hadapan kekuatan alam. Danau ini menjadi pengingat bahwa planet yang kita tinggali ini hidup, selalu bergerak, dan bahwa setiap perubahan mempunyai dampak, sekecil apa pun.
Jadi jika Anda pernah mengunjungi Islandia, pastikan untuk mampir di Jökulsárlón. Amati airnya, dengarkan esnya, dan coba abadikan momen singkat ketika danau seolah menghilang di depan mata Anda. Ini adalah misteri yang tidak hanya bisa dijelaskan dengan kata-kata, tetapi harus dialami secara langsung, di bawah dinginnya angin Arktik dan hamparan gletser yang luas. Jökulsárlón, tidak diragukan lagi, adalah kekayaan alam yang mengingatkan kita betapa alam dapat bersifat fana dan sekaligus kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H