Siapakah sebenarnya Vlad Sang Impaler? Pangeran Wallachia, yang dikenal karena perlawanannya terhadap Kekaisaran Ottoman dan menginspirasi legenda Drakula.
Di negeri berkabut yang sekarang disebut Rumania, berdirilah sosok Vlad III yang dalam sejarah dikenal sebagai Vlad the Impaler. Lahir pada tahun 1431 dari keluarga bangsawan Wallachia, Vlad adalah seorang pangeran Wallachia yang meninggalkan jejak yang tak terhapuskan baik dalam sejarah negaranya maupun dalam imajinasi populer dunia.
Dibesarkan di dunia yang dilanda konflik, Vlad III tenggelam sejak usia dini dalam perjuangan politik dan militer yang melanda negerinya. Ayahnya, Vlad II Dracul, adalah anggota Ordo Naga, yang berdedikasi untuk membela agama Kristen dan melawan kemajuan Kekaisaran Ottoman. Pengaruh ayahnya dan keadaan masa mudanya yang bergejolak membentuk Vlad menjadi pejuang yang kejam dan pemimpin yang licik.
Naiknya Vlad ke tampuk kekuasaan tidaklah mudah. Pada tahun 1448, setelah kematian ayah dan kakak laki-lakinya di tangan bangsawan Wallachia, Vlad memulai pemerintahan pertamanya. Namun, pemerintahannya singkat, dan dia harus berjuang tanpa kenal lelah untuk merebut kembali tahtanya pada dua kesempatan lagi. Perjuangannya melawan Ottoman dan para bangsawan lokal yang penghianat dan ambisius menjadi landasan pemerintahannya.
Vlad dikenang terutama karena metode hukuman dan eksekusi favoritnya: penyulaan. Kebrutalannya dalam perang dan melawan musuh politiknya sangat terkenal. Dikatakan bahwa dia menusuk ribuan orang, mulai dari penjajah Ottoman hingga bangsawan dan penjahat dari kerajaannya sendiri. Reputasi kekejamannya menyebar ke seluruh Eropa, memicu banyak cerita dan legenda.
Ketenaran inilah yang akhirnya menginspirasi Bram Stoker untuk karakter terkenalnya, Count Dracula. Meskipun Stoker tidak pernah mengunjungi Rumania, legenda Vlad, bercampur dengan mitos vampir dan cerita rakyat, menjadi inspirasi sempurna untuk novel Gotik tahun 1897 miliknya.
Namun, di Rumania, Vlad dipandang berbeda. Di luar kebrutalannya, banyak yang mengingatnya sebagai pahlawan, pembela rakyat dan tanah airnya melawan kekuatan Ottoman yang sangat besar. Kemampuannya untuk mempertahankan kemerdekaan Wallachia dalam periode yang sangat penuh gejolak adalah suatu prestasi yang tidak dapat diabaikan.
Warisan Vlad the Impaler sangatlah kompleks. Bagi sebagian orang, monster yang haus darah; bagi yang lain, seorang pemimpin patriotik dan pembela rakyatnya. Yang tidak dapat disangkal adalah, berabad-abad setelah kematiannya pada tahun 1476, sosok Vlad III terus memikat hati, sebagai pengingat yang kelam dan mempesona akan kedalaman dan kontradiksi sifat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H