Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oda Nobunaga: Pejuang yang Menyatukan Jepang Feodal

30 September 2024   10:25 Diperbarui: 30 September 2024   10:30 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Oda Nobunaga, sumber: Pixabay)

Siapakah sebenarnya Oda Nobunaga? Pejuang yang memulai penyatuan Jepang

Oda Nobunaga, lahir pada tahun 1534, adalah seorang daimyo (tuan feodal) Jepang yang berperan penting dalam proses menyatukan Jepang selama periode Sengoku yang penuh gejolak. Kehidupan dan pencapaiannya telah menjadi sumber kekaguman, pembelajaran dan, terkadang, kontroversi.

Sejak usia muda, Nobunaga terbukti menjadi pemimpin yang tidak lazim dan berani. Ia mewarisi kepemimpinan klan Oda pada usia 17 tahun di masa yang penuh konflik antar penguasa feodal yang memperebutkan kekuasaan. Nobunaga terkenal karena inovasinya dalam taktik militer dan kemampuannya memanfaatkan teknologi baru, seperti penggunaan senjata api, sesuatu yang revolusioner di Jepang pada saat itu.

Kesuksesan besar pertamanya adalah kemenangan di Pertempuran Okehazama pada tahun 1560, di mana, dengan pasukan yang jauh lebih kecil, ia mengalahkan klan Imagawa yang kuat. Kemenangan ini mengukuhkan Nobunaga sebagai daimyo yang tangguh dan menandai awal perjalanannya menuju penyatuan Jepang.

Nobunaga terus memperluas pengaruhnya melalui aliansi dan penaklukan, terutama penaklukannya atas Kyoto pada tahun 1568, di mana ia melantik Ashikaga Yoshiaki sebagai shogun baru, meskipun dalam praktiknya Nobunaga tetap mempertahankan kendali kekuasaan yang sebenarnya. Rezimnya dicirikan oleh upaya reformasi administratif dan ekonomi, upaya untuk menstabilkan dan memusatkan kekuasaan di Jepang yang terfragmentasi.

Namun, jalannya bukannya tanpa kekejaman. Nobunaga dikenang karena penindasan brutalnya terhadap pemberontakan Ikk-ikki, sebuah gerakan biksu dan petani Buddha yang menentang otoritasnya. Keputusannya untuk membakar kuil Buddha Enryaku-ji di Gunung Hiei, yang menewaskan ribuan orang, sangatlah terkenal.

Kampanye Nobunaga untuk menyatukan Jepang tiba-tiba terhenti pada tahun 1582, ketika ia dikhianati oleh salah satu jenderalnya, Akechi Mitsuhide. Tindakan ini menyebabkan kematiannya dalam Insiden Honn-ji, sebuah peristiwa yang telah menjadi subjek banyak penggambaran dalam budaya Jepang.

Meskipun kematiannya terlalu dini, warisan Oda Nobunaga sangat besar. Inovasi dan strategi militernya mengubah arah feodal Jepang, dan upayanya meletakkan dasar bagi penyatuan Jepang di bawah penerusnya, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu. Nobunaga dikenang tidak hanya sebagai pejuang tangguh dan pemimpin visioner, namun juga sebagai sosok kompleks yang pengaruhnya terhadap sejarah Jepang terus diperdebatkan dan dikagumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun