Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Trajan: Kisah Arsitek Kekaisaran Romawi

29 September 2024   18:19 Diperbarui: 29 September 2024   18:33 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Trajan, sumber: iStock)

Dalam sejarah Kekaisaran Romawi yang luas, hanya sedikit nama yang mencerminkan kecemerlangan dan kehebatan Trajan, seorang pemimpin yang eksploitasi militer dan visi administratifnya membawa Roma ke puncak kekuatan teritorial dan budayanya.

Lahir pada tahun 53 Masehi. Di Hispania, Marcus Ulpio Trajan menonjol sejak usia muda karena keterampilan militer dan kepemimpinannya. Naiknya kekuasaannya pada tahun 98 M tidak hanya menandai tonggak sejarah Romawi, tetapi juga perubahan dalam konsep kekuasaan dan ekspansi kekaisaran.

Di bawah pemerintahannya, Roma mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kampanye militernya di Dacia (sekarang Rumania) terkenal tidak hanya karena kecerdikan taktis dan efektivitas brutalnya, tetapi juga karena manfaat ekonomi yang dihasilkannya. Emas dan perak Dacia memenuhi kas Roma, membiayai pekerjaan umum dan program kesejahteraan.

Namun keinginan Trajan untuk berekspansi tidak berhenti di situ. Dia mengalihkan pandangannya ke timur, menuju wilayah Parthia yang kaya dan penuh teka-teki. Melalui serangkaian kampanye yang direncanakan dengan cermat, ia memperluas kekuasaan Roma hingga Mesopotamia, termasuk kota legendaris Babilonia, menjadikan kekaisaran tersebut mencapai wilayah teritorial terluasnya.

Namun, Trajan bukan sekadar pejuang. Pemerintahannya ditandai dengan pendekatan pragmatis dan kemanusiaan. Ia memperbaiki infrastruktur kekaisaran, membangun jalan, jembatan dan saluran air, serta menetapkan langkah-langkah untuk kesejahteraan warganya, termasuk program bantuan bagi masyarakat miskin.

Warisan Trajan tidak hanya diukur dalam kilometer persegi atau akumulasi emas, tetapi juga pada institusi dan karya yang dibangunnya. Kolom Trajan, sebuah monumen menakjubkan di jantung kota Roma, tidak hanya memperingati kemenangannya di Dacia, tetapi juga menjadi bukti abadi kehebatannya.

Kematian Trajan pada tahun 117 Masehi. Ini menandai berakhirnya era ekspansi dan kemakmuran. Meskipun kaisar-kaisar lain berusaha mengikuti jejaknya, tidak ada yang bisa menandingi kombinasi unik antara keterampilan militer, visi administratif, dan humanisme yang menjadi ciri pemerintahannya.

Saat ini, hampir dua milenium kemudian, sosok Trajan tetap menjadi simbol kejayaan Kekaisaran Romawi, sebuah pengingat akan masa ketika Roma tidak hanya menguasai dunia, namun juga menempa warisan yang akan bertahan selama berabad-abad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun