Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catherine yang Agung: Permaisuri Pencerahan dari Rusia

28 September 2024   20:23 Diperbarui: 28 September 2024   20:28 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah sebenarnya Catherine yang Agung? Permaisuri Pencerahan.

Catherine yang Agung, juga dikenal sebagai Catherine II dari Rusia, adalah salah satu tokoh paling terkemuka dalam sejarah Rusia dan salah satu pemimpin paling berpengaruh pada abad ke-18. Kehidupan dan karyanya secara intrinsik terkait dengan transformasi dan modernisasi Rusia selama Era Pencerahan.

Lahir di Stettin, Prusia (sekarang Szczecin, Polandia) pada tahun 1729 sebagai Sofia Augusta Frederica, ia menikah dengan Adipati Agung Peter dari Rusia, yang kemudian menjadi Peter III. Saat itu adalah masa yang penuh gejolak di istana Rusia, dan Catherine mendapati dirinya berada di tengah intrik dan perebutan kekuasaan. Akhirnya, pada tahun 1762, ia memimpin kudeta yang membawanya naik takhta sebagai Permaisuri Rusia.

Salah satu kontribusi utama Catherine kepada Rusia adalah dukungannya terhadap Pencerahan. Dia memelihara korespondensi aktif dengan filsuf Eropa seperti Voltaire dan Diderot, dan menjadi pembela ide-ide Pencerahan yang gigih. Dia melakukan reformasi yang memodernisasi administrasi pemerintahan, mempromosikan pendidikan dan seni, dan memperluas perbatasan Rusia melalui serangkaian perang yang sukses.

Salah satu pencapaiannya yang paling menonjol adalah pembentukan Komisi Penyusunan Kode Hukum, yang meletakkan dasar bagi sistem hukum modern di Rusia. Selain itu, ia mendirikan universitas wanita pertama di Rusia, Akademi Smolny, yang menawarkan pendidikan tinggi bagi wanita pada saat hal ini jarang terjadi di Eropa.

Catherine juga merupakan pelindung seni dan budaya yang hebat. Seorang pencinta opera dan teater, ia mendukung seniman dan penulis, termasuk tokoh-tokoh seperti Diderot dan pelukis Élisabeth-Louise Vigée-Le Brun. Koleksi seni pribadinya menjadi dasar Galeri Tretyakov di Moskow.

Namun, pemerintahannya juga ditandai dengan perluasan Kekaisaran Rusia dengan mengorbankan wilayah lain, termasuk aneksasi Krimea. Hal ini menyebabkan ketegangan dengan negara-negara Eropa lainnya, namun juga mengukuhkan posisi Rusia sebagai kekuatan global.

Catherine yang Agung meninggal pada tahun 1796, meninggalkan warisan abadi dalam sejarah Rusia dan dunia. Pemerintahannya merupakan periode transformasi dan modernisasi, dan dukungannya terhadap Pencerahan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada budaya Rusia. Dia adalah seorang permaisuri visioner yang meninggalkan pengaruh besar pada sejarah negaranya dan sejarah Pencerahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun