Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

William Wallace, Semangat Skotlandia yang Tak Tergoyahkan

28 September 2024   15:42 Diperbarui: 28 September 2024   15:44 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(William Wallace, Sumber: Pixabay)

Siapakah William Wallace? Semangat Skotlandia yang Tak Tergoyahkan

Di negeri berkabut di Skotlandia, satu nama bergema sepanjang waktu sebagai simbol keberanian, ketahanan, dan cinta kebebasan: William Wallace. Kehidupannya yang diselimuti misteri dan legenda terus menginspirasi generasi demi generasi.

Lahir sekitar tahun 1270, Wallace tumbuh pada masa penuh gejolak dalam sejarah Skotlandia. Kematian Raja Alexander III pada tahun 1286 telah meninggalkan kekosongan kekuasaan, menjerumuskan Skotlandia ke dalam kekacauan politik. Ambisi Edward I dari Inggris untuk membawa Skotlandia di bawah kekuasaannya memperburuk situasi.

Wallace muncul sebagai pemimpin karismatik pada tahun 1297, ketika ketegangan antara Skotlandia dan Inggris mencapai klimaks. Tindakan pemberontakan pertamanya yang diketahui adalah pembunuhan sheriff Lanark, wakil raja Inggris. Tindakan ini bukan hanya merupakan pukulan terhadap otoritas Inggris, tetapi juga menjadi pemicu api perlawanan Skotlandia.

Wallace bukanlah seorang bangsawan; kepemimpinannya lahir dari keberanian dan keyakinan. Dia mengumpulkan pasukan Skotlandia, banyak dari mereka adalah petani, dan menanamkan semangat perjuangan untuk tanah dan kebebasan mereka. Bersama-sama, mereka menantang kekuatan militer Inggris, kekuatan yang tampaknya tak terkalahkan pada saat itu.

Pada tanggal 11 September 1297, Wallace memimpin Skotlandia meraih kemenangan mengejutkan di Pertempuran Jembatan Stirling. Kemenangan ini merupakan pukulan telak terhadap Inggris dan mengangkat Wallace ke posisi pahlawan nasional. Ia diangkat menjadi Wali Skotlandia, meskipun gelar ini berumur pendek.

Nasib Wallace berubah pada tahun 1298 dalam Pertempuran Falkirk, di mana ia menderita kekalahan telak. Meski mengalami kemunduran, semangat pantang menyerahnya tetap utuh. Dia melanjutkan perjuangannya, namun dikhianati dan ditangkap pada tahun 1305. Akhir hidupnya sangat brutal: dieksekusi di London, kematiannya dimaksudkan sebagai pelajaran bagi mereka yang berani menantang Inggris.

Namun, bukannya memadamkan api perlawanan, kematian Wallace justru mengobarkan api kemerdekaan Skotlandia. Pengorbanannya menjadi simbol perjuangan kemerdekaan, menginspirasi pemimpin lain seperti Robert the Bruce untuk melanjutkan pertempuran yang akhirnya berujung pada kemerdekaan Skotlandia pada tahun 1328.

William Wallace lebih dari sekadar pahlawan; Ini adalah ikon perlawanan yang tak tergoyahkan dalam menghadapi kesulitan. Kisahnya mengingatkan kita bahwa cinta kebebasan dan tanah air dapat menginspirasi orang-orang biasa untuk mencapai prestasi yang luar biasa. Di hati masyarakat Skotlandia, dan dalam sejarah mereka yang menghargai kebebasan, William Wallace tetap abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun