Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Misteri Mata Sahara: Sudut Rahasia Bumi yang Hanya Bisa Diamati dari Luar Angkasa

28 September 2024   08:14 Diperbarui: 28 September 2024   08:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Mata Sahara, sumber: Pixabay)

Misteri Mata Sahara: Sudut "rahasia" Bumi yang hanya bisa diamati dari luar angkasa.

Di dunia yang penuh dengan misteri yang masih belum terpecahkan, ada sebuah sudut di bumi yang menantang pemahaman manusia: Mata Sahara, juga dikenal sebagai Struktur Richat. Terletak di tanah gersang Mauritania di barat laut Afrika, fenomena geologi ini telah menarik imajinasi para ilmuwan dan penghobi sejak ditemukan pada tahun 1960 an oleh astronot dalam ekspedisi Gemini NASA.

Yang membuatnya unik dan mempesona adalah visibilitasnya hanya dari luar angkasa. “Mata” raksasa ini, dengan diameter sekitar 50 kilometer, menonjol di gurun Sahara yang luas dengan cincin konsentrisnya, mengingatkan pada iris yang melihat langsung ke kosmos.

Sejak penemuannya, Mata Sahara telah menjadi subyek berbagai teori tentang asal usulnya. Salah satu yang paling menarik menunjukkan bahwa itu adalah lokasi tumbukan asteroid besar. Namun, penelitian lain menawarkan penjelasan yang lebih duniawi: pembentukan kubah geologis yang, seiring berjalannya waktu dan erosi angin, mengungkap lapisan konsentris yang kita kagumi saat ini.

Sebuah studi penting yang diterbitkan pada tahun 2014 di Journal of African Earth Sciences menawarkan perspektif baru. Menurut penelitian ini, Struktur Richat bukanlah hasil dari lempeng tektonik, melainkan hasil dari lelehan batuan vulkanik yang mendorong kubah ke atas dan membentuknya menjadi seperti sekarang. Teori ini juga mengemukakan bahwa cincin yang terlihat terbentuk sebelum proses erosi ini.

Selain asal muasalnya yang misterius, Mata Sahara juga menjadi saksi bisu sejarah geologi bumi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembentukannya terkait dengan pemisahan Pangaea, benua super purba. Batuan komponennya, seperti riolit berbutir halus dan kristal gabbro, telah mengalami perubahan hidrotermal selama jutaan tahun, menceritakan kisah masa lalu yang hampir tidak dapat dipahami.

Mata Sahara terus menjadi tantangan bagi para ilmuwan. Setiap teori atau penemuan baru membuka pintu bagi lebih banyak pertanyaan tentang tempat misterius ini. Studi mereka tidak hanya memberi kita petunjuk tentang sejarah planet kita, namun juga meningkatkan ketertarikan kita terhadap misteri dunia.

Oleh karena itu, sudut "rahasia" bumi ini, yang hanya terlihat dari luar angkasa, terus memikat dan menantang mereka yang ingin memahami rahasia terdalam planet kita. Di Mata Sahara, ilmu pengetahuan dan misteri bertemu, mengingatkan kita bahwa masih banyak hal yang bisa ditemukan di rumah kosmik kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun