Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Sejarah dan Arsitektur Gedung Kongres Nasional Kuba

25 September 2024   20:38 Diperbarui: 25 September 2024   20:59 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gedung Kongres Nasional Kuba, sumber: iStock)

"Dua ibukota" Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang tempat-tempat menakjubkan ini? Cerita-cerita yang berbeda namun saling terkait. Di sini saya memberi tahu Anda lebih banyak!

Dengan latar belakang dua kota simbolis tersebut, berdiri dua bangunan megah yang melambangkan kekuatan dan sejarah negaranya masing-masing. Gedung Kongres Amerika Serikat, yang terletak di jantung kota Washington D.C., dan Gedung Kongres Lama Havana, yang terletak di pusat ibu kota Kuba, merupakan saksi bisu transformasi politik, sosial, dan budaya selama berabad-abad. Kita akan mengeksplorasi esensi dari dua raksasa arsitektur ini, mengungkap jejak-jejak yang ditinggalkan oleh evolusi dua negara yang begitu dekat dan begitu jauh pada saat yang sama.

Gedung Kongres Nasional Kuba, selesai dibangun pada tahun 1929, dirancang oleh arsitek Eugenio Raynieri Piedra, yang terinspirasi oleh Gedung Kongres Amerika Serikat untuk mengabadikan kehebatan dan kemegahan negara Karibia. Dengan kubah setinggi 92 meter, bangunan ini menjulang di atas cakrawala Havana, membangkitkan kemegahan kolonial masa lalu dan masa kini perlawanan dan kedaulatan. Tiang-tiang Korintus, serambi megah, dan tangga lebarnya merupakan bukti pengaruh neoklasik yang menandai arsitektur abad ke-20 di Kuba.

Di sisi lain, Capitol Amerika Serikat yang pembangunannya selesai pada tahun 1800 merupakan ikon kebebasan dan demokrasi. Dengan kubah setinggi 88 meter, bangunan ini memiliki fasad megah yang dimahkotai dengan Patung Liberty yang melambangkan semangat pendiri bangsa. Aula dan lorongnya menyimpan sejarah politik Amerika Serikat, sementara arsitektur klasiknya mencerminkan pengaruh Yunani Kuno dan Roma, melambangkan hubungan antara masa lalu dan masa kini.

Sekilas, kemiripan kedua bangunan ini memang tidak bisa dipungkiri. Keduanya terinspirasi oleh arsitektur klasik Yunani dan Romawi, dengan kolom Doric dan jalur yang rumit. Namun, kedua gedung DPR tersebut juga menghadirkan tantangan. Havana Capitol dibedakan oleh gaya neoklasiknya yang elegan, sedangkan Capitol Amerika Serikat menampilkan kombinasi gaya Renaissance dan neoklasik.

Gedung Kongres Nasional Kuba, meskipun megah, telah mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu, sehingga memerlukan upaya restorasi untuk mempertahankan keindahan aslinya. Keterbatasan aksesibilitas ke area tertentu juga menjadi sasaran kritik sehingga membuat sebagian pengunjung tidak bisa menikmati sepenuhnya pengalaman mengenal bangunan tersebut. Dalam kasus Gedung Kongres Amerika Serikat, ukuran dan kerumitannya dapat membuat pengunjung kewalahan, yang sering kali merasa tersesat di antara lorong dan ruangannya yang luas.

Dilihat dari sejarahnya, Capitol of Havana dibangun pada awal abad ke-20 pada masa pemerintahan Gerardo Machado, sebagai simbol kemajuan dan modernitas Republik Kuba. Sementara itu, Gedung Kongres Amerika Serikat didirikan pada akhir abad ke-18, setelah negara itu merdeka, sebagai simbol demokrasi dan kebebasan.

Namun di luar arsitekturnya yang mengesankan dan sejarahnya yang menakjubkan, baik Havana Capitol maupun United States Capitol menyimpan rahasia yang hanya diketahui sedikit orang saat ini. Misalnya, Havana Capitol memiliki aula cermin yang konon dirancang untuk menipu pengunjung tentang jumlah orang yang hadir, sedangkan Capitol Amerika Serikat memiliki ruang bawah tanah tersembunyi yang menampung stasiun kereta api sehingga para legislator akan diam-diam tiba di gedung tersebut. bangunan.

Ringkasnya, Gedung Kongres Nasional Kuba dan Gedung Kongres Amerika Serikat adalah dua monumen yang, meskipun letak geografisnya jauh dan konteks sejarahnya berbeda, namun memiliki warisan keagungan dan makna budaya yang sama. Keduanya mewakili kapasitas manusia untuk membangun keajaiban arsitektur dan melestarikan memori kolektif, sekaligus menghadapi tantangan dan kritik yang mengajak kita untuk merefleksikan perannya dalam masyarakat saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun