Tahukah Anda orang yang memulihkan dan menghidupkan Havana Lama? Ini aku beritahu kamu!
Eusebio Leal Spengler adalah seorang sejarahwan, arsitek dan penulis Kuba, yang warisannya melampaui batas negaranya. Ia lahir pada 11 September 1942 di Havana, saat Kuba mulai mengalami perubahan besar. Sejak usia sangat muda, Leal menunjukkan minat pada sejarah dan arsitektur, minat yang menandai kehidupan dan karirnya.
Kecintaannya pada sejarah membawanya untuk belajar di Universitas Havana, di mana ia lulus sebagai sejarawan. Kemudian, ia melanjutkan studinya di Uni Soviet dan Spanyol, memperluas pengetahuan dan visinya tentang dunia. Sekembalinya ke Kuba, ia mempelajari restorasi dan konservasi warisan sejarah Havana, sebuah karya yang menjadikannya sosok ikonik bagi kotanya.
Sepanjang karirnya, Eusebio Leal memainkan peran penting dalam pelestarian dan restorasi pusat bersejarah Havana, yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Berkat kerja keras mereka yang tak kenal lelah, banyak bangunan dan monumen simbolis dipulihkan, mengembalikan kota ini ke kemegahan arsitektur dan budayanya.
Salah satu pencapaiannya yang paling menonjol adalah restorasi Katedral Havana, sebuah tugas monumental yang membutuhkan dedikasi dan usaha bertahun-tahun. Leal juga berkontribusi pada pelestarian benteng San Carlos de la Cabaña dan Castillo de la Real Fuerza, dua benteng bersejarah terpenting di kota.
Selain karyanya sebagai arsitek dan pemulih, Eusebio Leal juga menonjol sebagai penulis, meninggalkan warisan berbagai karya yang didedikasikan untuk sejarah dan budaya Kuba. Pengetahuannya yang mendalam tentang sejarah negaranya menjadikannya sosok yang disegani dan dikagumi, baik di Kuba maupun internasional.
Komitmennya terhadap pelestarian warisan budaya dan perjuangannya yang tak kenal lelah untuk melestarikan identitas sejarah Havana menjadikannya referensi yang tak terbantahkan. Warisannya akan bertahan dari generasi ke generasi, menginspirasi sejarawan, arsitek, dan pembela warisan budaya masa depan.
Eusebio Leal meninggal dunia pada 31 Juli 2020, meninggalkan kekosongan yang tidak mungkin terisi. Sepanjang hidupnya, kecintaannya pada sejarah dan usahanya yang tak kenal lelah untuk melestarikan warisan budaya negaranya menjadikannya sosok yang tak terlupakan, yang warisannya akan bertahan lama melampaui zamannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H