Kita semua pernah mendengar tentang Ernest Hemingway. Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang sejarah Ernest Hemingway? Ini aku beritahu kamu!
Ernest Hemingway, penulis terkenal Amerika, menjalani kehidupan yang penuh petualangan, gairah, dan momen yang tak terlupakan. Sepanjang hidupnya, Hemingway terkenal karena kecintaannya pada sastra, semangat petualangnya, dan pengabdiannya terhadap kehidupan dalam segala bentuknya. Di bawah ini, kita akan menelusuri beberapa keingintahuan tentang kehidupan penulis legendaris ini, dari tahun-tahun awal hingga warisan abadinya.
Sejak usia dini, Hemingway menunjukkan bakat bawaan dalam menulis. Pada usia 17 tahun, dia menjadi reporter untuk Kansas City Star, di mana dia mempelajari keterampilan yang nantinya membantunya menjadi salah satu penulis paling berpengaruh di abad ke-20. Selama Perang Dunia I, Hemingway bergabung dengan Palang Merah sebagai sopir ambulans di Italia, di mana dia terluka parah. Pengalaman ini sangat menandai kehidupan dan karyanya, menginspirasi banyak kisahnya tentang perang dan penderitaan manusia.
Setelah perang, Hemingway pindah ke Paris, di mana ia bergabung dengan komunitas sastra ekspatriat dan bertemu tokoh-tokoh seperti Gertrude Stein, Ezra Pound, dan F. Scott Fitzgerald. Sekitar waktu inilah ia mulai menulis beberapa karyanya yang paling ikonik, seperti "Fiesta" dan "A Farewell to Arms", yang melambungkannya ke ketenaran sastra.
Sepanjang hidupnya, Hemingway memiliki hasrat yang tak terkendali terhadap petualangan. Dia melakukan safari di Afrika, memancing jauh di Kuba dan Spanyol, dan menjadi pemain ski ahli di Pegunungan Alpen. Pengalaman-pengalaman ini tercermin dalam tulisan-tulisannya, yang menangkap keseruan dan bahaya hidup di tepi jurang.
Terlepas dari citranya sebagai pria tangguh dan suka berpetualang, Hemingway juga merupakan pria yang sangat bersemangat. Dia menikah empat kali dan memiliki banyak hubungan cinta sepanjang hidupnya. Pengalaman cinta dan perjuangan pribadinya tercermin dalam tulisannya yang mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, kehilangan, dan pencarian makna di dunia yang kacau.
Hemingway juga dikenal karena kecintaannya pada minuman keras. Dia menikmati koktail dan anggur, dan sering terlihat menikmati kebersamaan dengan teman-temannya di bar dan klub malam. Kecintaannya pada kehidupan sosial tercermin dari sifatnya yang mudah didekati dan ramah, sehingga membuatnya menjadi sosok yang dicintai banyak orang.
Seiring bertambahnya usia, Hemingway berjuang dengan masalah kesehatan dan depresi, yang akhirnya membawanya untuk bunuh diri pada tahun 1961. Meskipun berakhir tragis, warisannya tetap hidup sebagai pengingat abadi akan kecintaannya pada kehidupan dan sastra.
Ernest Hemingway menjalani kehidupan yang penuh petualangan, gairah, dan momen yang tak terlupakan. Warisannya sebagai penulis legendaris terus menginspirasi generasi pembaca, sementara semangat petualangnya bertahan sebagai pengingat abadi akan keindahan dan misteri kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H