Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Mitos dan Legenda Kota El Dorado yang Hilang

25 September 2024   08:11 Diperbarui: 25 September 2024   08:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kota El Dorado, Sumber: Nightcafe Creator)

Tahukah Anda mitos kota El Dorado yang hilang? Yang telah mereka cari selama berabad-abad dan belum ada yang menemukannya? Aku akan memberitahumu di sini!

Legenda El Dorado, salah satu kisah paling menawan dan penuh teka-teki yang muncul dari kedalaman sejarah Amerika Selatan, tetap menjadi imajinasi kolektif selama berabad-abad. Narasi menarik ini dimulai di hutan hujan dan dataran tinggi yang sekarang disebut Kolombia, tempat penduduk asli Muisca, yang budayanya kaya dan canggih, memuja emas dan alam.

Menurut legenda, El Dorado awalnya bukanlah sebuah kota atau tempat, melainkan nama yang diberikan untuk sebuah ritual sakral. Dalam ritual ini, Zipa, atau penguasa Muisca, menutupi dirinya seluruhnya dengan debu emas dan membenamkan dirinya di perairan suci Danau Guatavita, sementara rakyatnya melemparkan benda-benda emas dan batu berharga sebagai persembahan kepada dewa-dewa mereka. Tindakan ini melambangkan pembaruan dan pemurnian spiritual sang pemimpin, serta komitmen rakyatnya terhadap alam dan dewa-dewanya.

Dengan kedatangan penjajah Spanyol pada abad ke-16, legenda El Dorado mulai berubah. Terpikat oleh janji kekayaan yang tak terbayangkan, penjelajah dan petualang dari seluruh Eropa meluncurkan pencarian panik untuk mitos "manusia emas", atau kota yang seluruhnya terbuat dari emas yang secara keliru mereka yakini ada di suatu tempat di Dunia Baru. Ekspedisi demi ekspedisi, banyak di antaranya membawa bencana dan mematikan, menyelidiki tempat-tempat paling tidak ramah di benua ini untuk mencari ilusi emas ini.

Selama bertahun-tahun, El Dorado tumbuh dari manusia menjadi kota, dan kemudian menjadi seluruh kerajaan, dalam imajinasi dan kisah para pencari keberuntungan. Mitos ini menyebar ke seluruh Amerika Selatan, dari Kolombia hingga Peru dan Brazil, masing-masing versinya lebih mewah dari versi sebelumnya. Pegunungan, sungai, dan hutan dieksploitasi, dipetakan, dan diberi nama untuk menghormati pencarian tanpa henti ini.

Namun, meski telah dilakukan upaya yang tak terhitung jumlahnya, El Dorado tidak pernah ditemukan. Apa yang terus terjadi adalah kehancuran dan kehancuran yang tersisa: kebudayaan hancur, populasi dihancurkan oleh penyakit dan konflik, dan ekosistem berubah. Apa yang awalnya merupakan ritual sakral dan penghormatan mendalam terhadap alam berubah menjadi obsesi destruktif terhadap kekayaan dan kekuasaan.

Saat ini, legenda El Dorado tetap menjadi simbol ambisi manusia yang kuat dan pengingat betapa mengejar kekayaan materi dapat membutakan dan membawa kehancuran. Lebih dari sekedar tempat atau harta karun, El Dorado mewakili pencarian abadi manusia, sebuah fatamorgana kemakmuran dan keagungan yang sepertinya selalu di luar jangkauan, berakar kuat pada misteri dan kekayaan sejarah Amerika Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun