Misteri Pulau Oak: Harta apa yang disembunyikan pulau ini?
Di perairan dingin Atlantik Utara, hanya beberapa mil di lepas pantai Nova Scotia, Kanada, terdapat sebuah teka-teki yang menghabiskan banyak uang, merenggut nyawa, dan menantang para pemburu harta karun selama lebih dari dua abad. Negeri penuh misteri ini, yang dikenal sebagai Pulau Oak, tampak di cakrawala, menjanjikan rahasia terpendam dan kekayaan tersembunyi.
Dari kejauhan tampak seperti pulau biasa, ditumbuhi pepohonan kokoh dan dikelilingi deburan ombak laut yang tak henti-hentinya. Namun, mereka yang menyerah pada panggilannya mengetahui bahwa ini bukanlah sebuah daratan sederhana, namun sebuah teka-teki yang dibangun oleh alam dan manusia, sepotong demi sepotong, melewati jurang waktu.
Sejarah Pulau Oak kaya akan jalinan cerita, yang masing-masing disulam dengan harapan, ambisi, dan terkadang obsesi dari mereka yang terlibat. Ini dimulai pada tahun 1795, ketika seorang pemuda bernama Daniel McGinnis menemukan cekungan melingkar di tanah. Di atasnya, dahan-dahan pohon oak tua menjulur ke angkasa, terdapat tanda-tanda bekas menopang alat katrol. Tergerak oleh cerita tentang bajak laut dan harta karun yang tidak mungkin diabaikan oleh pemuda mana pun di posisinya, McGinnis, bersama beberapa temannya, mulai menggali.
Apa yang mereka temukan bukanlah kekayaan yang mudah diklaim, namun yang pertama dari banyak jebakan cerdik dan penghalang yang membuat frustasi yang menjadi ciri misteri Pulau Oak. Saat mereka turun, tim McGinnis menemukan lapisan kayu terkubur secara berkala, menunjukkan bahwa tangan manusia telah ada sebelum mereka, mengatur tanah ini untuk melindungi sesuatu yang bernilai tak terukur.
Dengan hilangnya setiap lapisan bumi, misteri pun bertambah, begitu pula jumlah orang yang terpikat oleh janji pulau itu. Selama bertahun-tahun, berbagai kelompok dan individu telah berusaha untuk menembus rahasia Pulau Oak, termasuk tokoh terkenal seperti aktor John Wayne, Presiden Franklin D. Roosevelt, dan raja minyak Erle P. Halliburton. Masing-masing menyumbangkan perannya, baik dalam sumber daya maupun ketekunan, mengikuti teori-teori yang berkisar dari yang masuk akal hingga yang fantastis.
Pemburu harta karun bukan satu-satunya yang tertarik ke pulau itu; Para ilmuwan dan sejarawan juga terpesona dengan kemungkinan rahasianya. Beberapa orang berpendapat bahwa Pulau Oak bisa menjadi tempat peristirahatan terakhir dari harta karun Kuil Sulaiman yang hilang, yang dibawa ke pantai Nova Scotia oleh Ksatria Templar yang penuh teka-teki. Yang lain berteori bahwa manuskrip asli Shakespeare, kemungkinan ditulis oleh Sir Francis Bacon, disegel di ruang bawah tanah, dilindungi oleh sistem terowongan dan perangkap air yang rumit.
Namun Oak Island enggan membeberkan rahasianya begitu saja. “Perangkap Air”, salah satu fitur paling terkenal di pulau ini, telah terbukti menjadi kendala yang tidak dapat diatasi bagi banyak orang. Sistem cerdik ini, yang tampaknya terhubung dengan lautan di dekatnya, berulang kali membanjiri lubang dan terowongan yang digali dengan air laut, sehingga menghapus kemajuan dan seringkali moral para pencari.
Selain hambatan fisik, pemburu harta karun sering kali menghadapi sikap skeptis dan cemoohan. Penduduk setempat terkadang menyebut pulau ini sebagai “lelucon rumit”, sebuah jebakan bagi orang yang mudah tertipu. Namun, bagi mereka yang telah mendedikasikan hidup mereka selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, untuk mengungkap misterinya, Pulau Oak lebih dari sekadar legenda: ini adalah sebuah obsesi.
Dengan setiap upaya yang gagal, legenda tersebut bertambah, begitu pula daftar korban di pulau itu. Sejak pencarian dimulai pada abad ke-18, enam nyawa telah hilang terkait langsung dengan penggalian tersebut, sehingga menimbulkan legenda yang tidak menyenangkan bahwa Pulau Oak tidak akan mengungkapkan harta karunnya sampai tujuh nyawa telah hilang. Kutukan mengerikan ini hanya memperdalam teka-teki dan daya tarik fatal pulau tersebut.