Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri Jack The Ripper: Pencarian Pembunuh Bayangan

24 September 2024   06:06 Diperbarui: 24 September 2024   06:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Jack The Ripper, sumber: Pixabay)

Misteri Jack the Ripper: Pencarian Pembunuh Bayangan

Di jantung kota London, pada akhir abad ke-19, kota ini diselimuti teror dan misteri. Jalanan di East End, yang sudah menjadi labirin gelap dan berkelok-kelok, menjadi tempat terjadinya serangkaian kejahatan brutal yang membuat masyarakat Victoria terguncang. Pelakunya, yang kemudian dikenal sebagai Jack the Ripper, hingga saat ini merupakan salah satu penjahat paling misterius dalam sejarah.

Kejahatan ini dimulai pada tahun 1888, dan dalam waktu singkat, beberapa pelacur dibunuh secara brutal dan dimutilasi di dalam dan sekitar Whitechapel. Apa yang membuat pembunuhan-pembunuhan ini sangat meresahkan bukan hanya keganasan yang dilakukannya, namun juga keterampilan bedah yang digunakan si pembunuh, sehingga membuat pihak berwenang dan ahli medis bingung.

Ketika pembunuhan berlanjut, pers dan opini publik mulai berspekulasi tentang identitas si pembunuh. Banyak surat yang konon ditulis oleh Ripper telah diterima, meskipun banyak di antaranya dianggap palsu atau tipuan yang tidak enak. Namun, salah satu surat ini, yang dikenal sebagai "Dari Neraka", yang dikirimkan bersama dengan separuh ginjal manusia, menjadi salah satu elemen yang paling meresahkan dalam kasus ini.

Investigasi polisi yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Inspector Frederick Abberline membuahkan banyak tersangka, mulai dari tukang daging dan tukang cukur hingga dokter dan sosialita. Teori tentang identitas Jack the Ripper tidak terhitung banyaknya: mulai dari dia adalah seorang dokter dengan pengetahuan bedah hingga dia adalah anggota keluarga kerajaan Inggris. Beberapa bahkan berspekulasi bahwa itu mungkin seorang wanita, berdasarkan gagasan bahwa seorang wanita dapat dengan mudah mendekati wanita lain di tengah malam.

Namun, meskipun ada upaya dari polisi dan detektif pada saat itu, misteri tersebut tidak pernah terpecahkan. Jack the Ripper menghilang tiba-tiba seperti kemunculannya, hanya meninggalkan jejak darah dan pertanyaan yang belum terjawab.

Warisan Jack the Ripper telah bertahan selama lebih dari satu abad, dan kisahnya telah menjadi subyek banyak buku, film, dan acara televisi. Jalan-jalan di Whitechapel, meskipun kini telah berubah, masih bergema dengan peristiwa-peristiwa mengerikan tersebut, dan tur menjelajahi TKP merupakan daya tarik yang populer bagi pengunjung.

Siapakah sebenarnya Jack the Ripper itu? Jawaban atas pertanyaan ini masih menjadi salah satu misteri terbesar yang belum terpecahkan dalam sejarah kejahatan. Yang pasti sosok Ripper, dengan topi tinggi dan siluetnya yang mengancam, tetap menjadi pengingat bahwa bahkan di zaman nalar dan sains, ada rahasia yang tetap tersembunyi di balik bayang-bayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun