Awal milenium baru membawa serta tragedi yang menentukan zaman: serangan 9/11. Peristiwa bencana ini, yang mengubah arah politik global, juga menciptakan lahan subur bagi teori konspirasi. Beberapa narasi yang muncul menunjukkan bahwa pemerintah AS sudah mengetahui serangan tersebut sebelumnya, atau bahkan bahwa mereka terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaannya sebagai cara untuk membenarkan perang di Afghanistan dan Irak. Teori-teori ini berfokus pada perbedaan yang dirasakan dalam laporan dan kesaksian resmi, serta simbolisme dan konsekuensi geopolitik dari serangan tersebut.
Melalui cerita-cerita ini, sebuah benang merah terjalin: ketidakpercayaan yang mendalam terhadap institusi dan kebutuhan untuk memahami kekacauan yang terjadi di dunia manusia. Teori konspirasi, dalam segala bentuknya yang beragam, menawarkan narasi alternatif, yang menantang versi peristiwa yang diterima dan, dalam prosesnya, memungkinkan individu untuk mengeksplorasi dan mempertanyakan realitas di sekitar mereka.Â
Di alam semesta yang sangat kompleks, teori-teori ini memberikan ilusi keteraturan dan pemahaman, meyakinkan para pengikutnya bahwa tidak ada yang tampak seperti yang terlihat, dan bahwa sifat sebenarnya dari kekuasaan tersembunyi, menunggu untuk ditemukan. Namun, prinsip-prinsip ini juga merupakan pengingat akan pentingnya bukti, pemikiran kritis, dan penerimaan terhadap ketidakpastian, karena hanya melalui prinsip-prinsip ini kita dapat berharap untuk lebih dekat dengan kebenaran, apa pun itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI