Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Sejarah dan Misteri Candi Tikus di India

19 September 2024   16:51 Diperbarui: 19 September 2024   17:03 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Candi Tikus di India, sumber: compostguide.com)

Tahukah Anda bahwa ada candi tempat disewakan tikus? Mengenal Kuil Karni Mata di India!

Di gurun Rajasthan, barat laut India, ada sebuah kuil yang melampaui semua ekspektasi. Inilah Kuil Karni Mata, tempat suci dimana lebih dari 25.000 tikus hidup dan disembah oleh umatnya yang datang dari seluruh pelosok negeri. Kuil yang terletak di kota kecil Deshnoke ini selama berabad-abad telah menarik rasa ingin tahu dan takjub orang-orang yang pertama kali mendengar cerita di balik tempat suci yang aneh ini.

Kuil ini dibangun untuk menghormati Karni Mata, seorang mistikus yang hidup pada abad ke-14 dan menurut legenda, memiliki kekuatan ilahi. Karni Mata dianggap sebagai reinkarnasi dewi Durga, ibu dewi agama Hindu, dan dihormati karena melindungi rakyat dan pengikutnya. Yang membedakan pura ini dengan tempat ibadah lainnya adalah tikus-tikus yang menghuninya dianggap suci dan merupakan reinkarnasi dari kerabat dan pengikut Karni Mata. Menurut kepercayaan populer, jiwa makhluk ini tidak melalui siklus reinkarnasi tradisional melainkan kembali ke dunia ini dalam bentuk tikus sebelum terlahir kembali sebagai manusia.

Berjalan melalui aula Kuil Karni Mata bisa menjadi pengalaman yang mengejutkan bagi setiap pengunjung. Tikus-tikus tersebut, yang dikenal sebagai "kabbas", berlarian dengan bebas di lantai kuil, dan bukannya dipandang tidak senang, mereka malah dirawat dan diberi makan oleh para pendeta dan umat beriman. Para penyembahnya percaya bahwa melihat tikus putih di tengah kerumunan tikus hitam adalah pertanda berkah dan rejeki. Faktanya, banyak orang melakukan perjalanan jauh hanya untuk melihat salah satu tikus putih langka ini dan mendapatkan berkahnya.

Penghormatan terhadap hewan-hewan ini mencapai titik tertentu sehingga segala kerusakan yang ditimbulkan pada tikus dianggap sebagai tindakan yang sangat menyinggung. Jika seekor tikus mati secara tidak sengaja, tradisi menyatakan bahwa orang yang bertanggung jawab harus menggantinya dengan membeli tikus emas atau perak sebagai tanda penghormatan.

Struktur candi juga mengesankan. Pintu masuknya dihiasi dengan pintu marmer dan perak rumit yang mengarah ke teras interior tempat tikus berkumpul. Dindingnya dihiasi dengan ukiran dan pahatan yang menceritakan kisah-kisah kehidupan Karni Mata, dan sepanjang hari, upacara keagamaan diadakan untuk menghormatinya.

Bagi banyak orang, gagasan memuja tikus mungkin tampak tidak biasa, tetapi di Kuil Karni Mata, hubungan antara hewan dan dewa sangat jelas terlihat. Peziarah yang datang ke kuil sangat percaya pada kekuatan pelindung Karni Mata dan siklus reinkarnasi yang menyatukan manusia dan hewan. Selain itu, rasa hormat terhadap tikus juga mencerminkan pengabdian yang mendalam terhadap kehidupan dalam segala bentuknya, yang merupakan prinsip utama agama Hindu.

Meskipun kuil ini masih menjadi misteri bagi banyak pengunjung Barat, bagi mereka yang menganggapnya sebagai tempat suci, Kuil Karni Mata lebih dari sekadar tempat wisata: kuil ini merupakan bukti iman, spiritualitas, dan kepercayaan kepada Tuhan, yang diwujudkan dalam cara-cara yang bertentangan dengan norma-norma konvensional.

Tempat perlindungan ini, dimana tikus-tikus berlari bebas dan diperlakukan dengan sangat hormat, terus menarik para peziarah yang taat dan wisatawan yang penasaran, menciptakan ruang di mana agama, budaya dan legenda terjalin dalam perpaduan unik yang hanya dapat ditemukan di India yang menakjubkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun